Senin, 26 Desember 2016

Review Peavey Classic 20 MH Mini Head : Amplifier Tabung dengan Sound Classic Tube Distortion dan Tweed Finish!

Review Peavey Classic 20 MH Mini Head : Amplifier Tabung dengan Sound Classic Tube Distortion dan Tweed Finish!

Pengamatan kami dari Nafiri Music, belakangan ini trend mini amplifier head sedang naik daun....terutama untuk mini head dengan tabung. Beberapa contoh dari trend yang sedang digandrungi oleh para gitaris di antaranya misalnya Orange Amplifier dengan Orange Micro Terror, Tiny Terror, Dark Terror, dan OR15 Head. Kemudian diikuti juga oleh Peavey dengan 6505 Mini Head, Valve King Mini Head, dan yang terbaru adalah Peavey Classic 20 Mini Head. Anda tidak lagi perlu membawa atau menggunakan 100 Watt head dengan 4x12 cabinet dan bahkan apabila anda menemukan teman atau gitaris yang menggunakan 100 watt head di panggung, kebanyakan hanya untuk show saja. Karena rasanya tidak lucu apabila mereka menggunakan amplifier seukuran toaster roti panggang di panggung, namun apapun alasannya Mini Head jauh lebih ringan dan mudah dipindahkan naik turun ke atas panggung tanpa harus membuat punggung anda sakit atau terjepit karena beban berat hanya untuk perform set list selama 30 menit atau 15 menit saja! Anda hanya perlu menggunakan amplifier kecil yang memiliki tone yang baik, pedal yang baik, mic yang baik, dan PA yang baik untuk bisa perform dengan kapasitas maksimal....terutama apabila gig tersebut berada di indoor yang tidak terlalu besar atau outdoor dengan kapasitas lapangan basket.

Berdasarkan riset kami dari Nafiri Music, setelah kami mengecek ke beberapa teman gitaris dan player, banyak gitaris Blues, Country dan Rock yang menyukai Peavey Classic amplifier dan mendapatkan vintage hingga contemporary tone dengan mudah, dan Peavey Classic 20 MH menyediakan tone yang maksimal dengan packing yang kompak dan mudah dibawa-bawa. Dengan power amp dan preamp tabung, dan power 20-Watt Peavey Classic 20 MH menggunakan dua buah EL84 power tube dan 3 12AX7/ECC83 preamp tube. Amplifier ini juga memiliki dua channel yang memiliki gain structure dan voicing yang sama dengan Peavey Classic series.Kedua channel tersebut juga memiliki three-band EQ, reverb dan effects loop yang di sharing bersama. Seluruh channel, effects loop dan reverb dapat anda kontrol dengan menggunakan footswitch. Peavey juga sudah memberikan fitur TSI tube monitoring sehingga anda bisa mengecek status dari power tube anda, dan apabila memang ada tube yang perlu diganti, maka TSI ini akan meberitahu anda tabung mana yang harus diganti. Pada panel belakang anda akan menemukan fitur Microphone Simulated Direct Interface dengan XLR output dan USB out, speaker defeat switch dan tiga posisi power attenuator switch sehingga mini head ini akan sangat sempurna untuk lingkungan studio.

Survey kami dari Nafiri Music, mayoritas gitaris setuju bahwa hal terbaik dari amplifier tabung adalah slightly broken up sound yang bisa kita dapatklan ketika kita memaksa amplifier ini bekerja melewati volume tertentu. Masalahnya adalah, amplifier tabung sangat powerful sehingga apabila anda menvoba untuk mendorong 100 watt atau 40 Watt valve amp hingga mencapai titik breakup pada ruangan kecil seperti kamar anda atau studio anda maka anda bisa menjadi tuli / pengang jauh sebelum anda bisa mendapatkan tone yang anda cari tersebut.  Hal ini membuat amplifier tabung kecil saat ini menjadi populer karena anda bisa mendapatkan sound broken up tersebut tanpa harus memecahkan gendang telinga anda. Peavye Classic 20 MH ini memberikan anda power yang cukup untuk bermain pada situasi yang berbeda-beda , dan amplifier ini juga sangat mudah digunakan serta kontrol setnya sangat mudah dipahami. Fitur terbaiknya adalah Attenuator switch, dimana anda bisa mengganti power amplifier dari 20, 5 atau bahkan hanya 1 Watt. Artinya, anda bisa merekam secara langsung dari amplifier ini ke Audio Interface anda dengan suara yang tidak mengganggu tetangga dengan pilihan 1 Watt setting dengan posisi yang di cranked up untuk mendapatkan driven valve tone dengan volume yang tidak kencang. Apabila anda bermain di gig yang membutuhkan volume yang lebih besar, tidak masalah, anda bisa memilih settingan 5 Watt, dan apabila anda ingin menggunakan amplifier ini pada gig yang lebih besar anda bisa menggunakan 20 watt untuk mendapatkan volume maksimal. Perlu diingat bahwa tone akan bervariasi tergantung pada cabinet apa yang anda gunakan (anda bisa memilih opsi impedance pada panel belakang). Ketika kami dari Nafiri Music mencoba dengan cabinet 4x12, suara clean tone yang dihasilkan sangat warm, powerful dan responsive, dengan wide dynamic dan tonal range yang luas. Karakter yang dihasilkan cenderung bluesy, rocky clean, dan bukan jernih seperti suara bel, terutama ketika kami melakukan cranked up terhadap amplifier ini, namun suara tone yang dihasilkan sangat baik. Fitur onboard Reverb juga tergolong high quality, mulai dari chime yang lembut hingga reverb cathedral yang sangat luas. Untuk channel drive sudah menggunakan Pre dan Post control, dimana Pre lebih berfungsi sebagai gain control dan post berfungsi sebagai channel volume. Gain (pre) control yang disediakan juga memiliki tone yang sangat luas mulai dari blues/rock hingga ke sound yang cenderung saturated metal. Menurut kami dari Nafiri Music, channel kedua ini cukup mengejutkan karena biasanya amplifier kecil tidak memiliki sound sebaik ini, sound overdrive yang dihasilkan sangat baik sehingga anda tidak perlu lagi menggunakan OD / Distortion pedal tambahan. Ketika anda menaikkna level gain juga tidak terdengar suara yang muddy atau kehilangan clarity-nya. Overall, Peavey Classic 20MH memiliki definite/distinctive sound yang sangat familiar bagi para pengguna amplifier Peavey. Untuk 3 band EQ yang disediakan bekerja dengan sangat baik dan semua komponen diatur sedemikian rupa sehingga dapat dengan mudah diganti atau diatur pada saat live performance.



Kesimpulan kami dari Nafiri Music, Peavey Classic 20 MH adalah sebuah portable amp head kecil yang sempurna dan dilengkapi dengan tone yang membuat para gitaris tersenyum dengan kepuasan dan menginginkan untuk bermain lagi dan lagi dengan amplifier ini.Selain itu, amplifier ini juga powerful untuk digunakan sebagai gigging amp dan adanya pilihan untuk mengganti tingkat output yang digunakan membuat amplifier ini cocok untuk berlatih di rumah juga maupun di studio.

Jumat, 23 Desember 2016

Review Mic RODE NT2-A : Salah Satu Microphone Terbaik Untuk Recording Dengan Fitur Multi Pattern dan Harga Terjangkau!

Review Mic RODE NT2-A : Salah Satu Microphone Terbaik Untuk Recording Dengan Fitur Multi Pattern dan Harga Terjangkau!

Dalam dunia microphone, tentu ada beberapa merk yang sudah tidak asing bagi kita di antaranya adalah Shure, Sennheiser, Audiocore, AKG, Audio-Technica, dan beberapa merk lain. Nah, pada kesempatan kali ini kami dari Nafiri Music akan membahas / mereview sebuah produk dari RODE yang sudah menjadi pemain lama pada industri profesional broadcasting dan recording. RODE ini sendiri adalah mic yang berasal dari Australia dan masih made in Australia. Produk yang akan kita review dari Nafiri Music adalah tipe RODE NT2-A, dimana tipe ini adalah pengganti dari tipe sebelumnya yaitu RODE NT2 dan sudah menjadi pemimpin terdepan pada industri tata suara.


Ketika beberapa model dari mic ternama / brand ternama sudah membuat lini produksi di China, atau bahkan menggunakan produk China kemudian menggunakan label nama sendiri, maka RODE bisa menyatakan bahwa mereka sudah pernah melakukan hal ini sebelumnya, namun sekarang mereka sudah merubah strategi mereka. RODE pada awalnya adalah salah satu dari brand pertama yang memanfaatkan dan memproduksi mic mereka pada Chinese manufacturer, namun dalam beberapa tahun terakhir ini mereka telah memindahkan seluruh lini produksi mereka ke Australia, dengan menggunakan state-of-the-art automated machine dan circuit-board assembly device yang menggantikan tenaga manusia manual. Bahkan bagian komponen capsule manufacturing yang biasanya secara tradisional dibuat dengan menggunakan tangan sudah bisa digantikan oleh high-precision machine. Dengan berinvestasi pada mesin-mesin canggih, hal ini artinya RODE harus bisa menjual produk mereka dalam jumlah besar untuk bisa mencapai Break Even Point, namun untungnya RODE sudah memiliki reputasi dalam membuat high-quality mic pada rentang harga medium bahkan cenderung low price, sehingga kami dari Nafiri Music yakin bahwa hal ini bukan masalah berarti bagi mereka.

Dari NT2 ke NT2A

Mic RODE NT2A ini menggantikan tipe NT2, dimana NT2 ini adlah mic Rode terakhir yang dibuat di China. Walaupun hal ini adalah sebuah pilihan yang sulit bagi RODE, karena saat itu NT2 penjualannya sangat baik. Namun sepertinya RODE ingin memutuskan seluruh hubungan mereka dengan produsen China sehingga mereka bisa menulis Made In Australia pada mic mereka dan membedakan mereka dengan merek 'Made In China' lainnya.
BUkan hanya update desain saja, namun RODE NT2A terlihat sangat berbeda dibandingkan dengan pendahulunya, dengan inset panel yang menjadi rumah / casing bagi pattern, filter, dan pad switch. Di dalamnya, komponennya juga jauh berebda. Mic ini menggunakan teknologi FET dan transformerless dan dapat di switch antara figure-of-eight, omni, atau cardioid mode, dan memiliki pilihan antara 80Hz atau 40Hz low-cut filter frequencies dan juga filter-bypass switch position. Persamaan dengan model sebelumnya, anda juga bisa memilih antara of 5dB atau 10dB pads.
Sebuah faktor penting yang sering dilupakan oleh beberapa produsen mic adalah mereka terkadang sering tidak memperhatikan efek dari  acoustic properties yaitu housing / casing terhadap sound yang dihasilkan. Namun Rode menggunakan sebuah mathematical modelling untuk mengurangi interaksi antara capsule dan rumahnya, dan menggunakan dual-diaphragm, one-inch capsule yang memang dikembangkan untuk model yang legendaris yaitu RODE K2 tube microphone. Body dari RODE NT2A terbuat dari solid cast metal yang sudah dipoles sebelum nickel plating untuk memberikan sebuah finishing yang sangat mewah. Sebuah locking ring di bawah body digunakan untuk Rode shockmount. Heat-treated steel mesh digunakan untuk melindungi capsule kepala dari mic ini.

Spesifikasi Teknis

Berdasarkan riset kami dari Nafiri Music, Rode mic adalah salah satu dari beberapa mic yang sangat sunyi pada rentang harga ini, dengan equivalent input noise dari NT2A yang hanya 7dBA (diukur berdasarkan IEC651 dan IEC268-15), yang artinya mic ini sekitar 10dB lebih senyap dari kompetitor mic lainnya. Angka ini juga dilengkapi dengan 87dB signal-to-noise ratio pada 1kHz (menggunakan referensi 1Pa), tanpa mengorbankan maximum SPL-nya. Daktanya, RODE NT2A memiliki 147dB maximum SPL yang spektakuler tanpa pads switched in, dan hingga 157dB dengan menggunakan 10dB pad in. Selain NASA rasanya tidak ada yang memilki noise sebesar ini!
Rode NT2A

The frequency response of the mic, with no low-cut switches engaged, runs down to below 20Hz and extends to in excess of 20kHz, with a moderate presence rise above around 3kHz rolling off again above 15-16kHz. The mic is also pretty sensitive, yielding -36dB (reference 1V/Pa), and the dynamic range is an incredible 140dB with a maximum output level before clipping of some +16dBu. So far, then, the NT2A looks impressive, both mechanically and electrically, but the really important thing about any mic is how it sounds.

Penggunaan

ISangat sulit bagi kami dari Nafiri Music untuk menjelaskan sound dari RODE NT2A ini karena sound adalah sebuah hal yang subyektif, namun secara garis besar mic ini adalah sebuah mic yang neutral, dengan smooth tonal balance pada seluruh spectrum. pada cardioid mode mic ini terdengar sangat detail pada top end tanpa sound yang harsh / kasar, dan pada lower end dari vocal range kita bisa mendapatkan sound yang solid dan well-focused dengan degree of depth serta authority yang sangat baik. Broad dan subtle presence peak juga membantu dalam mengeluarkan detail tanpa membuat sound yang direkam menjadi aggressive, namun menurut kami dengan penggunaan K2 capsule hal ini lah yang berkontribusi sangat besar pada sound dari mic ini. Seperti halnya classic large-diaphragm mics, RODE NT2A secara halus mengakomodir natural sound, tanpa membuat suara tersebut terdengar terlalu jelas.
Apabila digunakan sebagai acoustic guitar mic, RODE NT2A juga sangat baik, walaupun tonal contribution pada segmen ini menurut kami dari Nafiri Music hampir sama dengan cost-effective mic lainnya (seperti Shure SM57, Sennheiser E609, dsb)  dan beberapa dari kompetitornya mampu menghasilkan sound yang sangat baik. Namun RODE NT2A ini sangat menonjol dalam hal background noise yang sangat rendah, sehingga instrumen yang sangat sunyi sekalipun dapat direkam dengan jernih apabila anda menggunakan mic preamp yang baik. Dengan adanya extraordinary headroom artinya anda bisa menggunakan RODE NT2-A ini pada guitar amplifier yang sangat keras volemenya dan mic ini bisa menangkap sound tersebut tanpa distortion, untuk hal inilah RODE NT2-A menyediakan pad switches.
Untuk  figure-of-eight position mic ini memiliki tonal yang sama dengancardioid pattern, namun pada pola omni aanda bisa menggunakan sound ruangan untuk berkontribusi pada suara yang direkam, sehingga tonal yang dihasilkan bisa berbeda-beda tergantung pada kondisi ruangan yang direkam. Seperti yang sudah di prediksi oleh kami dari Nafiri Music, omni pattern terdengar lebih open, namun pada cardioid mode RODE NT2A masih terdapat sound ruangan walaupun lebih kecil.
Secara Overall kami dari Nafiri Music sangat merekomendasikan Mic RODE NT2-A ini terutama dengan attractive price yang tergolong terjangkau, namun dibuat dengan kualitas terbaik. Mic in memiliki classy sound yang bisa digolongkan sebagai rich dan natural, dan mic ini sangat senyap, serta memiliki konstruksi yang sangat baik, Dengan built surface-mount circuit boards dan minimal wiring. Beberapa mic mencoba untuk menggunakan coloration untuk mencover up kelemahan mereka, namun pada RODE NT2-A ini kita bisa mendapatkan natural sound dengan presence peak yang sangat ringan.

Kamis, 22 Desember 2016

Review Boss Katana-50 dan Katana-100 : Amplfier Gitar Pertama dari Boss dengan Fitur Lengkap Namun Harga Terjangkau!

Review Boss Katana-50 dan Katana-100 : Amplfier Gitar Pertama dari Boss dengan Fitur Lengkap Namun Harga Terjangkau!



Pada bulan September 9, tahun 2016 ini Boss baru saja memperkenalkan produk terbaru mereka Katana amp series, dimana Katana ini adalah sebuah lini guitar amplifier dengan konsep refined rock tones dan tentunya built-in Boss effect. Dikerjakan oleh konsep dan team yang sama yang mengerjakan Waza amplifier yang tersohor, Katana series menjadi simbol perjuangan Boss untuk memastikan dan mengejar ultimate rock sound tone. Dengan fitur class-defying tone, touch response, dan presence, Katana amp sangat sempurna bagi para gigging guitarists, namun juga sangat cocok untuk recording maupun hanya sekedar practice di rumah.

Berdasarkan test kami dari Nafiri Music, amplifier Katana ini mampu menghasilkan smooth, cutting rock tones yang sudah menjadi trademark dari BOSS. Dengan menggunakan proprietary circuit design dan teknik meticulous tuning, BOSS Katana series berhasil mengkombinasikan apa yang kita kenal sebagai traditional craftsmanship dan breakthrough functions sehingga terciptalah sebuah amplifier yang tidak salah kalau disebut sebagai "true next-generation rock amplifiers".

Pada dasarnya Katana lineup terdiri dari 3 buah combo amplifier dan sebuah amplifier head. 50-watt Katana-50 dan 100-watt Katana-100 dilengkapi dengan custom 12-inch speaker. Sedangkan untuk Katana- 100/212 memiliki 100 watt power dan dilengkapi dengan 2x custom 12-inch speakers. Untuk 100-watt Katana-Head sendiri didesain untuk digunakan dengan external speaker cabinet seperti such as Waza Amp Cabinet 412, namun sudah disediakan integrated monitor speaker sehingga anda bisa mendapatkan tone preview dan bisa berlatih di kamar.

Setiap Katana amp memiliki fitur 5 buah selectable amp characters : Clean, Crunch, Lead, Brown, dan Acoustic. Setiap character kemudian di fine-tune oleh Boss engineering team untuk mendapatkan professional sound yang beragam terutama untuk pecinta musik rock. Dengan menggunakan Waza amp sebagai basis dan dasarnya, Brown character berhasil menciptakan high-gain tone yang sangat dicintai oleh para rock player..sedangkan Acoustic character membuat amplifier ini lebih luas lagi penggunaannya dimana anda bisa mendapatkan natural tone untuk acoustic-electric guitars.
Setiap Katana amp juga sudah termasuk akses ke 55 Boss effects, yang tentunya dapat anda custom sendiri. Dengan menggunakan free BOSS Tone Studio editor software. Hingga 3 effect dapat anda gunakan secara bersamaan.

Dengan adanya fitur powerful Tone Settings pada Katana amps, maka anda sebagai player dapat menyimpan amp dan effects settings untuk anda recall secara instan. Anda juga bisa mengkoneksikan optional footswitch dan expression pedal untuk mendapatkan hands-free control. Katana-Head juga sudah men-support control via MIDI.

Walaupun Katana amps memiliki banyak sekali advanced features, namun amplifier ini masih memiliki intuitive interface sehingga anda bisa melakukan dial terhadap sound dengan cepat.. Terdapat juga sebuah innovative Power Control function yang berfungsi untuk mendapatkan cranked-up tones pada low volume, sebuah benefit yang sangat luar biasa terutama apabila anda bermain pada panggung kecil atau hanya latihan di kamar.

Untuk harganya sendiri, menurut kami dari Nafiri Music sangat terjangkau dimana Katana-100 dibanderol dengan harga list Rp 5.700.000,- dan Katana-50 pada harga Rp 3.800.000,-. Untuk mendapatkan harga diskon terbaik, silakan kontak sales kami di Nafiri Music.

Senin, 19 Desember 2016

Review Peavey 6505 Mini Head : Amplifier Tabung Mini 20 Watt dengan Karakter Peavey 6505 yang Legendary!

Review Peavey 6505 Mini Head : Amplifier Tabung Mini 20 Watt dengan Karakter Peavey 6505 yang Legendary!

Pada kesempatan kali ini kami dari Nafiri Music akan mereview amplifier gitar Peavey terbaru yang baru saja masuk yaitu : Peavey 6505 Mini Head. Peavey Mini amps dan micro head adalah sebuah trend yang sedang hot belakangan ini di kalangan gitaris dan musisi. Bahkan saat ini muncul sebuah subculture dari high-gain micro metal amplifier yang mulai mendapatkan popularitas. Peavey’s 6505 MH adalah salah satu tambaghan terbaru di dalam trend “baby metal amp” yang sedang booming belakangan ini. Dengan power tabung sebesar 20-watt, two-channel, dual-EL84 membuat amplifier mini ini mampu mempertahankan sound yang khas dari Peavey yang legendaris di kalangan gitaris rock dan metal. Peavey juga menambahkan beberapa fitur baru sehingga amplifier ini tidak hanya bisa digunakan untuk berlatih di kamar dan studio namun juga cocok untuk digunakan pada ranah real-world recording dan gigging sekalipun.



Blood Brothers

Apabila anda pernah menggunakan 6505 sebelumnya, maka layout dari 6505 MHseharusnya sangat familiar bagi anda : channel select button, independent pre-gain dan post-gain control knob untuk rhythm dan lead channel (serta bright dan crunch button untuk rhythm channel), reverb knob, dan power amp resonance serta presence control knob. Namun ada beberapa perbedaan yang penting, tidak seperti Peavey 6505 100 watt yang besar, Peavey 6505 MH menggunakan shared EQ section untuk kedua channelnya.
Fitur baru di antaranya adalah dua tube status indicator lights yang terletak persis di atas standby dan power button. Jika indikator menyala berwarna hijau, artinya semuanya baik-baik saja. Apabila indikator berwarna merah, maka artinya amplifier tidak bekerja secara maksimal dan membutuhkan re-bias. Peavey juga menyediakan auto reset feature yang membuat tabung keluar dari circuit sehingga anda bisa terus bermain tanpa merusak amplifier anda.
Pada panel belakang, anda akan menemukan fitur-fitur yang tidak ada pada Peavey 6505 biasa : sebuah voltage switch sehingga anda bisa memilih power 20-watt, 5-watt, atau bahkan 1-watt operation sekalipun, sebuah cabinet-and-mic-emulating direct output, dan sebuah USB output yang dapat digunakan untuk direct recording. Peavey juga menyediakan button untuk speaker enable/defeat dan ground lift, serta sebuah headphone jack.
Bedroom to Brown to Brutal

Sudah bukan rahasia lagi bahwa Peavey 6505 aslinya adalah Amplifier yang digunakan oleh Eddie Van Halen yaitu Peavey 5150.Ketika kami dari Nafiri Music mencoba 1-watt setting yang digunakan pada rhythm channel, walaupun channel ini seharusnya adalah clean channle namun pada setting 1-watt maka kami mendapatkan sound yang cenderung dirty pada posisi pre-gain di atas dua. Kadang-kadang ketika produsen amplifier mendefinisikan low-wattage amp sebagai “bedroom-level,” sebenarnaya volume yang dihasilkan cenderung lebih keras dari yang seharusnya. Namun pada Peavey 6505 MH ketika kami mencoba rhythm channel, maka kami mendapatkan bedroom volume level yang sangat baik dan tidak terlalu keras pada posisi sekitar 7 pada post-gain knob.
Ratings
Pros:
Killer tone dan fungsi serta fitur yang sangat banyak pada sebuah amplifier kecil yang fleksibel dan portable serta mudah dibawa-bawa untuk gig.
Cons:
Shared EQ section pada kedua channel.
Tones:

Ease of Use:

Build/Design:

Value:


Street:
Rp 6.250.000,-
Peavey 6505 MH
Ketika kami dari Nafiri Music mencoba lead channel pada 1-watt mode, amplifier ini menghasilkan sound yang menggigit pada posisi 2 pada post-gain knob. Ketika kami menaikkan gain hingga ke posisi setengah, maka kami mendapatkan sound yang sangat baik dimana sustain nya panjang daan jelas dan sound fundamental yang dihasilkan sangat jelas sehingga sangat cocok untuk lead dan shredding. Untuk rhythm parts, muted, single-note figures pada senar bawah memiliki presisi dan artikulasi yang sangat baik.
Too Dirty to Be Clean

Kami tidak menemukan low-gain sound pada lead channel, namun apabila kita mengecilkan volume gitar kita maka kita bisa mendapatkan roll back gain yang cukup. untuk sound overdrive yang tidak terlalu agresif. Anda juga bisa menggunakan rhythm channel yaitu dengan crunch mode, dimana sound  low-to-mid gain yang dihasilkan sangat baik dan warm. Dengan posisi pre-gain knob diset di sekitar 5, anda bisa mendapatkan sedikit sound dirt. Pada posisi 6 dan seterusnya, anda akan mendapatkan sound dirty yang sangat cocok digunakan untuk blues-rock leads.
Pada  5-watt dan 20-watt setting, rhythm channel memberikan clean headroom yang cukup banyak. Namun pada lead channel, kami menemukan bahwa kita harus bermain pada gig-level volume. Jangan terkecoh oleh ukurannya yang kecil : Peavey 6505 MH dapat menciptakan suara yang sangat bising untuk telinga anda!
Throw Away Them Modelers, Son

Peavey 6505 sudah sangat sering ditiru oleh modeling amp. Dengan tambahan USB output maka amplifier ini bisa menjadi alternatif yang baik ketimbang anda membeli sebuah amp modeller. Apabila anda memiliki sebuah digital workstation, maka anda bisa mendapatkan sound dari 6505 yang murni.
Kami dari Nafiri Music mencoba menggunakan Peavey 6505 MH dengan MacBook Pro menggunakan software GarageBand, dan amplifier ini sudah secara otomatis dikenal sebagai input device. Kami tidak membutuhkan driver apapun — hal ini adalah sebuah nilai plus! Dengan built-in speaker defeat button diaktifkan, maka kami dari Nafiri Music bisa melakukan cranking amp dan merecord dengan tone yang dahsyat tanpa suara yang bising dengan volume ruangan yang normal. Bagi para fans 6505 tones yang tidak memiliki ruangan kedap suara yang profesional, maka ini adalah cara terbaik untuk merekam sound dari amplifier ini pada jam malam sekalipun.
Kesimpulan

Apabila anda adalah fans dari Peavey 6505, maka menurut kami dari Nafiri Music amplifier kecil ini adalah sebuah produk yang sangat serius. Pertama amplifier 6505 MH ini memiliki banyak output options dan pilihan power configurations yang membuat amplifier ini super-practical dan merupakan pilihan yang fleksibel untuk rehearsing, recording, atau pun live gig dimana anda tidak perlu membawa-bawa full stack dengan power sebesar 200-watt. Ukuran head yang compact dan bobotnya yang ringan artinya anda bisa membawa amplifier kecil dengan tone machine yang dahsyat ini kemanapun anda pergi. Dengan harga hanya sekitar Rp 6.250.000,- (pada saat artikel ini dibuat), micro metal monster ini adalah salah satu amplifier tabung mini terbaik yang bisa anda beli.

Rabu, 21 September 2016

Review LD Systems CURV 500 : Mini Line Array / Column Array Dengan Sound Jernih dan Setting Fleksibel!

Review LD Systems CURV 500 : Mini Line Array / Column Array Dengan Sound Jernih dan Setting Fleksibel!

Pada kesempatan kali ini kami dari Nafiri Music akan mereview sebuah jenis sound system yang sedang trend belakangan ini yaitu Column Array dan Mini Line Array. Seperti sudah kita ketahui bersama bahwa saat ini Column Array dan Mini Line Array / Portable Line Array semakin menjamur seiring dengan kemajuan teknologi di dunia audio. Kita bisa menemukan Column Array dan Mini Line Array hampir di setiap aplikasi indoor, seperti ruang meeting, cafe / bar, gereja / worship house, mini konser / small live concert dan DJ dengan kapasitas 150-200 orang. Pada  umumnya Column Array dan Mini Line Array ini berukuran kecil dan mudah dibawa-bawa dan dipindahkan, dan diprakarsai oleh Bose L1 dan HK Audio, kemudian tentuny diikuti oleh para produsen lainnya tidak terkecuali RCF, Wharfedale, Turbosound, serta LD Systems. Untuk desain yang paling unik ada di LD Systems dengan model terbarunya yaitu LD Systems CURV 500, dimana desain dari PA ini mengkombinasikan kelebihan dari line–source sound system dengan desain yang modular dan fleksibel. Nah seperti apakah LD Systems Curv 500 ini? Silakan anda simak artikel di bawah ini apabila anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai kelebihan dari produk ini.
LD Systems Curv 500 ES
LD Systems Curv 500 adalah sebuah PA yang kompak dan ringan (dengan bobot 22kg max) dan sebuah modular sound system, yang dapat dibeli langsung dengan tiga konfigurasi baik untuk aplikasi mono ataupun stereo. Dengan format yang sudah familiar, yaitu sebuah powered sub yang memberikan power juga ke empat buah speaker satelit pasif 16 ohm yang kompak. Konfigurasi yang paling kecil mencakup satu buah sub yang memberikan feed ke speaker satelit secara stereo, dan anda bisa juga meningkatkan konfigurasi menjadi dua–satelit–per–sisi stereo. Untuk keperluan review ini, kami menggunakan empat–satelit, mono ‘ES’ (Entertainer Set) untuk review, yang sangat cocok digunakan untuk solo/duo acts untuk perform di bar, namun juga cocok untuk digunakan untuk kebutuhan lain seperti studio dance, sekolah, atau AV presentations. Walaupun LD Systems adalah sebuah perusahaan dari Jerman, namun untuk produksinya LD sudah bekerja sama dengan perusahaan dari China sehingga harganya bisa tetap kompetitif.
Dengan frequency response 47Hz hingga 20kHz, dan total system power mencapai 460 Watts, dan mampu memproduksi sound pressure level hingga 128dB (peak; sekitar 120dB continuous level), sehingga PA ini sangat cocok untuk skala kecil, yang membutuhkan full–range applications atau sebagai vocal PA pada venue yang kecil. Sebuah rotary switch pada sub control panel dapat digunakan untuk mengkonfigurasikan internal DSP untuk mengoptimisasi system tersebut untuk satu, dua atau empat satelit speaker.
Setiap speaker satelit mengunci ke speaker berikutnya dengan menggunakan sliding latch yang juga berfungsi sebagai penghantar semua signal listrik dimana speaker satelit yang paling bawah mengunci ke SmartLink adaptor dan mengkonversi sambungan tersebut menjadi Speakon sehingga subwoofer dapat memberikan power ke speaker satelit di atasnya. Adaptor ini juga sudah termasuk sepasang socket pole mount, yang disematkan di bagian atas dari sub. Pole socket mana yang akan anda gunakan tergantung dari berapa speaker satelit yang anda gunakan, karena pole socket tersebut memiliki dua buah angle yang berbeda.
Sebagai tambahan dari subwoofer/mixer dan speaker satellites, system yang kami review juga sudah termasuk sebuah SmartLink adaptor, sebuah speaker cable, dan IEC mains cable serta tidak lupa sebuah mounting pole. Dengan empat buah speaker satellites yang disambung bersamaan, maka system ini sudah memiliki karakter dari line array dengan adanya acoustic coupling di antara speaker yang ada. Hal ini mengubah karakteristik dari frekuency response yang dihasilkan, sehingga kita perlu menyesuaikan sub sesuai dengan jumlah satelit yang digunakan.
The WaveAhead vertical driver configuration endows the satellites with a claimed 110 x 10–degree (horizontal by vertical) dispersion.
WaveAhead vertical driver configuration yang digunakan oleh speaker satellites diklaim mampu memberikan dispersi hingga 110 x 10–degree (horizontal by vertical).
Bagian depan dari speaker satellite memiliki diameter yang sangat ramping hanya 12cm persegi, namun konstruksinya sangat kokoh dengan powder–coated aluminium cases yang dirangkai bersama menjadi sebuah sistem curving array. Setiap satellite speaker memiliki sebuah four–inch driver plus tiga one–inch tweeter; anda mungkin tidak bisa melihat komponen tersebut melalui metal grill yang ada, namun tiga tweeter yang ada diatur dengan sebuah vertical line, dan dipasang di depan four–inch driver. Pengaturan driver ini dinamakan WaveAhead technology, dan kita mendapatkan dispersi sebesar 110 derajat pada posisi horizontal namun hanya 10 derajat untuk posisi vertical plane (untuk setiap individual speaker). Hal ini sangat membantu pada posisi ruangan yang sulit dimana anda bisa menempatkan sound PA anda  pada titik yang tepat, dan anda tidak perlu menambahkan konfigurasi ceiling dan floor speaker lagi.
Sebuah kabel pendek yang sudah disertakan mengkoneksikan salah satu dari dua satellite output dari sub ke base dari SmartLink adaptor; dimana satellite output kiri dan kanan yang ada pada sub memiliki Speakon connector yang berbeda, walaupun anda hanya perlu menggunakan satu saja pada konfigurasi mono setup. Untuk fixed installations dan desktop applications, sebuah terminal block connector sudah disediakan di belakang SmartLink adaptor.
Power untuk speaker satellite berasal dari power pack yang ada di dalam sub (325 x 383 x 491mm), yang dapat digunakan untuk mendrive hingga empat speaker satellite pada konfigurasi mono atau dua pasang pada posisi stereo. Untuk system dua–plus–dua stereo anda hanya membutuhkan sebuah tambahan SmartLink adaptor dan sebuah floor stand. SmartLink adaptor memiliki pole–mount format and sehingga standard speaker stand tidak bisa masuk.
The SmartLink adaptor clips onto the lower–most satellite, and passes its Speakon input through to any other satellites connected to that array.
SmartLink adaptor disambungkan ke speaker satellite paling bawah, dan kemudian meneruskan Speakon input ke satellite speaker lain yang terkoneksi pada array tersebut.
LD Curv 500 juga memiliki bass–reflex subwoofer yang terdiri atas 10–inch driver dan menggunakan DSP–controlled, Class–D power amplification untuk mengatur limiting, short–circuit protection, dan untuk menjaga sistem dari overheating serta over–voltage conditions. Sebagai sumber Power anda bisa menggunakan 100 Volts hingga 240 Volts, dan dua audio connections sudah disediakan pada system output : sebuah five–pin XLR socket yang bisa dikonesikan ke Curv 500 SE subwoofer lainnya atau Curv 500 PES Power Expansion Set, dan sebuah three–pin XLR line output sehingga aneda bisa mengintegrasikan Curv 500 ini ke sound system lainnya. Selain itu sebuah ground–lift switch juga sudah disediakan.
Untuk sub dibuat dengan menggunakan plywood cabinet dengan tiga buah carry handle, dan kontrol yang berada pada panel atas dan koneksi utama di belakang boks. Sebuah four–channel stereo mixer yang simple sudah disediakan dan sudah menggunakan 16 digital effect presets dan juga sebuah basic EQ, walaupun belum menyertakan channel panning. Audio dapat berasal dari mobile device dengan Bluetooth, sangat berguna bagi mereka yang menggunakan sistem ini untuk backing tracks atau interlude music. Sebuah mono switch pada mixer dapat anda gunakan untuk penggunaan mono use ketika tidak ada channel kedua yang terkoneksi pada speaker system.
‘Combo’ jack/XLR sockets dapat anda gunakan untuk mic/line inputs untuk channel satu dan dua, dan channel tiga/empat diatur sebagai sebuah single stereo channel yang dapat menerima left/right single pada ‘combo’ input yang berbeda, dengan menggunakan aux stereo mini–jack feed (yang di parallel bersamaan dengan main input), atau signal dari Bluetooth . Apabila anda menggunakan external mixer untuk mendapatkan channel tambahan, maka anda bisa menggunakan input 3/4 dan anda masih memiliki dua mic channel yang bebas untuk digunakan kapanpun. Sebuah tombol dan LED disediakan sebagai indikator dari Bluetooth pairing.
The top panel houses the controls for the built–in four–input mixer.
Terlihat pada gambar di atas, panel atas berfungsi sebagai kontrol untuk built–in four–input mixer.
Channel satu dan dua memiliki high dan low shelving EQ controls plus sebuah send ke effects section, dan semua channel memiliki input level control. Tombol mono/stereo button terletak di bawah channel 3/4, dan master control section menyediakan main level control, sebuah sub level control, dan switching untuk satu, dua, tiga atau empat satelit speaker dan juga sebuah rotary selector untuk preset effects yang sudah disediakan. Di antara efek yang sudah disediakan adalah reverb, delay dan kombinasi dari keduanya, walaupun ada beberapa pilihan efek juga yang sudah menyediakan chorus.
Menyeting sistem Curv 500 sangat mudah dan speaker satelit terkunci dengan sangat baik antara satu dengan yang lain sehingga anda bisa membiarkan mereka tetap terhubung dan menggunakan bubble wrap atau plastik lainnya untuk melindungi grill pada saat transit. Bentuk curved array ketika anda menggunakan empat speaker satellite artinya anda bisa mengeset speaker tersebut pada posisi tinggi namun anda bisa tetap mendapatkan coverage yang baik bagi audiens yang ada di depan speaker ; dimana top speaker menghadap ke depan dan speaker paling bawah memiliki sudut kemiringan sekitar 30 derajat. Ketika kami dari Nafiri Music mencoba system ini pada sebuah acara dengan jumlah tamu sekitar 70 orang, maka LD System Curv 500 ini dapat mengcover hampir semua ruangan dengan mudah.
The rear of the sub is where you’ll find the audio input and output connectors.
Anda bisa menemukan audio input dan output connector pada bagian panel belakang.
Apabila anda menyetel Musik pada LD Curv 500 in, anda bisa mendapatkan clarity yang sangat baik dibandingkan dengan PA system mini lain sejenis, dengan clean mid-range, sound bass yang powerful dan frekuensi high yang sangat open. Speaker ini juga sangat baik untuk merepro suara vokal. Ketika kami mencoba miking dengan cajon maka kami mendapatkan suara yang sangat baik dari subwoofer, dan ketika kami mencoba full band dengan electric guitar dan electric piano, kami tetap mendapatkan suara vocal yang jernih, dengan feedback yang sangat minim.
Dari hasil review kami di Nafiri Music, sepasang LD System Curv 500 mampu menghandle sebuah band pada event gig dengan skala kecil, namun system ini sempurna untuk digunakan pada skala medium. Anda bisa mendapatkan sound acoustic guitar dan vocal yang sangat baik, anda juga bisa mendapatkan suara keyboard yang sangat jernih, dan walaupun subwoofernya tidak dapat anda bandingkan dengan 18–inch sub, namun anda bisa mendapatkan low yang cukup untuk hampir semua aplikasi tanpa sound yang pecah. Bagi anda yang bermain secara duo tau trio pada bar gig, dan anda membutuhkan hi–fi sound, maka stereo setup dengan dua speaker satellite per sisi adalah pilihan yang paling tepat, dan mono system adalah solusi praktis bagi anda yang harus melakukan perform pada ruangan yang sempit atau untuk mobile applications, seperti kelas dance atau presentasi.

Review Pilihan Subwoofer 18 inch Aktif Terbaik untuk PA System Anda!

Powered Subwoofers / Subwoofer Aktif Terbaik

Pada artikel kali ini kami dari Nafiri Music akan mereview subwoofer aktif terbaik yang ada di pasaran saat ini, dimana kami sudah mensurvey review dari beberapa profesional maupun user / pengguna dari subwoofer tersebut dan kami buat rangkumannya di dalam artikel ini. Tentunya bagi anda pengguna pro audio pasti sangta familiar dengan subwoofer aktif 18 inch yang sudah menjadi standard profesional PA dimana-mana. Bahkan merk yang ada pun sangat banyak sehingga membingungkan kita sebagai konsumen karena kita disuguhkan dengan begitu banyak merk dan model yang amat beragam baik mulai dari merk USA, Italy, Prancis, Germany, hingga merk Jepang dan China. Nah pada artikel ini kami akan mereview beberapa subwoofer aktif terbaik yang ada, sehingga dapat anda jadikan acuan pada saat akan membeli.


 

 

JBL PRX718XLF

Score Rating : 96 dari 100. Berdasarkan 60+ ratings dan reviews.

Harga Pasar : 

Rp 24.000.000,- / USD 1.199 (di website luar negeri)
JBL PRX 718 XLF didesain untuk digunakan sebagai sebuah single sub atau digunakan sebagai array dan bisa di stack atau di mount ke pole.
Subwoofer ini digunakan pada aplikasi yang luas baik dari band hingga DJ gigs dan juga houses of worship (gereja, masjid, dll). Kami dari Nafiri Music juga sering melihat subwoofer ini digunakan pada aplikasi live performance.
Stereo inputs sudah menggunakan DSP sehingga anda bisa menggunakan fitur cross-over functionality, polarity optimization, dynamic limiting , protection, dan discrete component optimization.


Fitur :

  • Frequency Response: 30 Hz to 103 Hz (-10 dB)
  • Crossover: 100 Hz
  • Max SPL: 134 dB peak
  • Power Rating: 1500 Watts
  • Driver: 18"
  • Input Connectors: 2 x balanced female XLR/ 1/4" combo connectors
  • Output Connectors: 2 x balanced male XLR connectors
  • Polarity: Normal or reverse
  • Enclosure Material: 18mm plywood
  • Dimensions: 27.18" x 20.60" x 28.50"
  • Weight: 81 lb.

Kelebihan :

JBL PRX Subwoofer sudah diakui oleh kalangan profesional basik dari musisi, DJ, gereja, dan dari sound engineer dengan satu suara dimana JBL mampu mereproduksi sound yang sangat baik untuk harga yang ditawarkan. Anda hanya perlu memutar knob volume setengah jalan untuk mendapatkan sound bass yang loud dan clear.

Kekurangan :

Harganya relatif terbilang cukup mahal dan cukup berat sehingga tidak seportabel subwoofer 15 inch.

Overall

Anda bisa menggunakan subwoofer ini untuk mendapatkan sound bass yang punchy dan low pada acara apapun dan event apapun.

QSC KW181

94 dari 100. Berdasarkan 175+ ratings dan reviews.

Harga Pasar : 

Rp 21.500.000,- / USD 1.399 (di website luar negeri)
QSC adalah salah satu brand premium yang terbaik untuk powered PA speakers dari berbagai jenis dan QSC KW181 adalah tipe yang paling laris untuk powered subwoofer mereka. Kami dari Nafiri Music sendiri mengakui bahwa subwoofer QSC ini adalah sebuah sub yang sangat baik kualitasnya.
Sub ini memiliki 36" mounting pole sehingga anda dapat mengatur posisinya dengan mudah, dan menggunakan material birch plywood serta grill besi yang kokoh dengan ukuran 16.

Fitur :

  • Frequency Response: 35 Hz to 129 Hz (-10dB)
  • Crossover: Not specified
  • Max SPL: 135 dB peak
  • Power Rating: 1000 W Class D continuous - 2000 W peak
  • Driver: 18" cone transducer
  • Input Connectors: 2 x balanced XLR/¼"
  • Output Connectors: 2 x balanced male XLR
  • Polarity: Normal/Reverse
  • Enclosure Material: 15 mm painted birch plywood
  • Dimensions: 20.1" x 23.4" x 29.9" with casters
  • Weight: 83 lb / 37.6 kg

Kelebihan :

Musisi,DJ, dan audio engineer hampir semua memberi rating yang sangat tinggi untuk powered sub ini dengan power yang sangat impresif. Material yang digunakan juga mudah untuk dibawa-bawa dan kokoh.

Kekurangan :

Harganya tergolong mahal.

Overall

Bagi anda yang membutuhkan powered sub untuk Mobile DJ ataupun rock band maka QSC ini adalah pilihan yang tepat, apabila anda memiliki budget yang cukup tinggi.

Yamaha DSR118W

94 dari 100. Berdasarkan 40+ ratings dan reviews.

Harga Pasar : 

Rp 8.800.000,- / USD 1.000 (di website luar negeri)
Yamaha DSR118W sudah menggunakan DSP technology untuk melindungi amp dan speaker - dengan fitur onboard 48bit AD/DA converter untuk mengubah sinyal analog menjadi digital.
Dengan teknologi digital maka Yamaha mampu menggunakan berbagai teknologi mereka yang merupakan turunan dari teknologi Nexo yaitu FIR-X tuning system yang mampu secara otomatis mengoptimasi frequency dan phase response.

Fitur :

  • Frequency Response: 40 Hz to 130 Hz (-10 dB)
  • Crossover: 120Hz (Selectable)
  • Max SPL: 132 dB
  • Power Rating: Class-D 800 Watts
  • Driver: 18" Bass-reflex Type
  • Input Connectors: 2 x XLR
  • Output Connectors: 2 x XLR thru outputs
  • Polarity: Normal / Reverse
  • Enclosure Material: Plywood
  • Dimensions: 20.5" x 25.25" x 23"
  • Weight: 93 lbs (42kg)



Kelebihan :

Banyak Rock Band yang memberikan rating positif untuk Yamaha DSR 118W ini, dan juga mereka yang menggunakan Yamaha DSR powered FOH speaker lainnya seperti DSR 115 dan DSR 112 sehingga menjadi satu kesatuan sistem PA yang utuh. beberapa DJ juga memberikan rating yang positif walaupun tidak sebanyak JBL dan QSC. Hal umum yang menjadi kelebihan sub DSR ini adalah sound bass nya yang punchy dan powerful.

Kekurangan :

Bobotnya yang berat dan tidak adanya manual control terhadap crossover - dimana pada DSR 118W ini crossover diatur secara otomatis oleh DSP nya.

Overall

Dengan bobot yang berat dan kokoh subwoofer ini mampu menjadi andalan bagi rental sound atau portable dan mobile DJ dan performer / artis yang berpindah2 tempat. Beberapa orang selain menggunakan sistem Fullrange DSR lainnya seberti 215,115 dan 112 juga mengkombinasikan sub DSR 118W ini dengan merk lain untuk fullrangenya seperti QSC, JBL, dan bahkan pernah ada yang menggunakan DSR 118W ini dengan Bose Compact L1 system! Hasilnya sangat memuaskan sehingga sub ini cocok untuk dikawinkan dengan speaker fullrange merk lain. Menurut kami dari Nafiri Music, sub DSR 118W ini adalah subwoofer terbaik dari seluruh list yang ada disini dari segi harga terhadap fitur.

Yamaha DXS12

94 dari 100. Berdasarkan 30+ ratings dan reviews.

Harga Pasar : 

Rp 9.900.000,- / USD 700 (di website luar negeri)


Yamaha DXS12 - front and back views
Dengan ukuran yang lebih kecil yaitu 12" Yamaha sudah menggunakan internal processing yaitu D-XSUB low frequency processing tech dimana menurut teknisi Yamaha processor ini mampu menghasilkan sound low dan bass yang lebih mantap dibandingkan 12" driver lainnya yang sekelas.

Fitur :

  • Frequency Response: 47 Hz to 160 Hz (-10 dB)
  • Crossover: Not specified
  • Max SPL: 131 dB
  • Power Rating: 600 Watts RMS Continuous - 950 Watts Peak
  • Drivers: 12" cone + 2.5" voice coil
  • Input Connectors: 2 x XLR
  • Output Connectors: 2 x XLR
  • Polarity: Normal / Reverse
  • Enclosure Material: Wood
  • Dimensions: 15.6" x 22.1" x 23.4"
  • Weight: 72.8 lb (33 kg)

Kelebihan :

Banyak customer yang memberikan penilaian bahwa subwoofer ini bahkan bisa menghasilkan sound yang sekelas dengan sub 15" dan bahkan 18" dan hal ini disupport oleh spesifikasi Max SPL rating yang diberikan oleh tech spec sheet Yamaha. Sub ini juga sangat mudah untuk di set up dan merupakan salah satu pilihan value for money terbaik dibandingkan dengan merk lainnya yang sekelas.

kekurangan :

Hampir tidak ada.

Overall

Apabila anda membutuhkan subwoofer yang memiliki low yang baik dengan bobot ringan, maka sub ini adalah pilihan yang baik untuk anda.

JBL SRX828SP

93 dari 100. Berdasarkan 20+ ratings and reviews.

Harga Pasar : 

$1.799 (di website luar negeri)


JBL SRX828SP - 2000W Powered  Dual 18
  • Input Connectors: 2 x XLR/TRS
  • Output Connectors: 2 x XLR
  • Polarity: Not specified
  • Enclosure Material: 18 mm Plywood
  • Dimensions: 22.57" x 47.42" x 26.79"
  • Weight: 145 lbs (65.9 kg)

Kelebihan :

Hal paling utama dari sub ini adalah "earth shaking" dengan power dan low yang luar biasa besar sehingga mampu membuat lantai bergetar dan lebih cocok digunakan oleh mereka yang bergerak di bidang rental karena ukurannya yang besar dan bobotnya yang sangat berat. Biasanya digunakan untuk event-event skala besar.

Kekurangan :

Beberapa fitur kontrol hanya bisa diakses melalui aplikasi, dan harganya sangat mahal.

Overall

Apabila anda membutuhkan sub dengan kekuatan masif dan skala besar maka sub ini adalah pilihan yang tepa t untuk anda.

Yamaha DXS15

93 dari 100. Berdasarkan 80+ ratings dan reviews.

Harga Pasar : 

Rp 11.300.000,- / USD 800 (di website luar negeri)
Yamaha kembali lagi menguasai powered subwoofer terbaik dengan DXS-15.
Yamaha DXS15 memiliki fitur yang sama dengan  DXS12 namun dengan woofer yang lebih besar yaitu 15" main driver sehingga anda bisa mendapatkan tendangan angin yang lebih baik dan Max SPL yang lebih tinggi 1 dB serta low end yang lebih besar sekitar 2 Hz.


Fitur :

  • Frequency Response: 45 Hz to 160 Hz (-10 dB)
  • Crossover: Not specified
  • Max SPL: 132 dB
  • Power Rating: 600 Watts RMS
  • Drivers: 15" cone + 2.5" voice coil
  • Input Connectors: 2 x XLR
  • Output Connectors: 2 x XLR
  • Polarity: Normal / Reverse
  • Enclosure Material: Wood
  • Dimensions: 18.9" x 24.4" x 24.5"
  • Weight: 83.8 lbs (38 kg)

Kelebihan :

Hampir semua pengguna DXS sangat puas dengan beberapa yang memberikan apresiasi terhadap suar bassnya yang sangat tebal namun sangat clear dan tidak boomy

Kekurangan :

Hampir Tidak ada

Overall

Sub ini sudah digunakan oleh band dan DJ dengan komentar dari para penggunanya bahwa sub ini adalah sebuah cost effective alternative dibandingkan dengan QSC.

Kesimpulan

Dari banyaknya pilihan subwoofer yang ada, menurut kami dari Nafiri Music memang sulit untuk mencari subwoofer yang terbaik, karena memang untuk pro audio setiap orang memiliki penilaian yang berbeda. Namun dengan mempertimbangkan value for price, maka menurut kami produk Yamaha layak menjadi pertimbangan. Hal ini karena kami melihat adanya perbedaan harga yang cukup besar antara harga di web internasional dengan harga lokal di Indonesia. Sebagai contoh JBL dan QSC, harga di Indonesia jauh lebih mahal dari harga di luar (mungkin karena faktor biaya pengiriman, pajak impor dan sebagainya). Sedangkan untuk produk Yamaha sebaliknya, rata-rata harga di luar lebih mahal dari harga di Indonesia (karena pabrik Yamaha ada di Indonesia). Artinya, menurut kami secara harga berbanding kualitas, produk Yamaha lebih layak dibeli untuk DSR 118W dan DXS series. Kecuali anda adalah penggemar berat suatu merk, misal JBL atau QSC atau Mackie.

Selasa, 30 Agustus 2016

Review Fender American Standard Telecaster Crimson Red Burst : Elektrik Gitar Legendaris dengan Tone Super Jernih!

Review Fender American Standard Telecaster Crimson Red Burst : Elektrik Gitar Legendaris dengan Tone Super Jernih!

Bagi para pengunjung setia Nafiri Music, pastinya sudah tahu bahwa kami sering mereview produk-produk terbaru baik dari keyboard, digital piano, amplifier instrumen, pro audio dan sound system, elektrik dan akustik gitar dan sebagainya. Nah kali ini kami akan mereview sebuah legendary electric guitar yang bisa dibilang idola para gitaris dan musisi yaitu : Fender American Standard Telecaster Crimson Red Burst. Fender Telecaster adalah bagian dari tradisi musik di Amerika, sebuah gitar yang membuat sejarah dimana gitar ini adalah gitar yang mengubah (atau mungkin malah bisa disebut menciptakan) sound dari setiap genre musik modern selama satu century. Pemain musik Country seperti misalnya the Hag, senior legendary blues band seperti Muddy Waters, rockers seperti Keith Richards, bahkan jazz player seperti Mike Stern, semuanya menjadi terkenal dengan menggunakan gitar Fender telecaster ini.
Menurut kami dari Nafiri Music, salah satu  kelebihan dari Fender’s American Standard Tele ini adalah seluruh fitur Tele yang sudah terkenal dan masih ada beberapa fitur lagi yang membuat para pemain gitar pasti ketagihan. Dengan body ash, the electronics di antaranya Fender Custom Shop Twisted Tele neck pickup dan Broadcaster bridge pickup yang memiliki sound sangat baik. Neck pickup nya sangat cocok untuk soft jazz dan blues tone yang smooth, sedangkan bridge pickup dapat dengan mudah menangkap classic James Burton – Brent Mason – Danny Gatton Tele sound yang membuat instrumen ini sangat legendaris. Dengan menggunakan three-way switch untuk mengkombinasikan pickup maka player dapat  mencari sound yang sesuai dengan individual mereka, tergantunfg apakah anda menggunakan pick gitar atau tidak. Untuk tone dari gitar ini, maka langit adalah batasan anda!
Selain itu, Fender juga menambahkan sesuatu untuk menambahkan extra tone-wise (seperti yang bisa anda temukan juga pada middle dan bridge pickups dari American Standard Strat) dengan no-load tone pot. Fender Telecaster ini memiliki sebuah single tone pot untuk kedua pickupnya, dan ketika anda memutar volume knob pada posisi 1 hingga 9, maka anda akan mendapatkan sound yang normal. Namun ketika anda memaksimalkan volume hingga ke level 10 (maksimal) maka anda akan mendapatkan output dan treble yang lebih menonjol, dimana hal ini mengubah sound dari kedua pickup yang ada, terutama bridge pickup, sehingga anda bisa mendapatkan sound dari sebuah treble machine (seperti yang digunakan oleh Roy Buchanan) dengan harmonics yang sangat mudah didapatkan.

Hal menarik lainnya yang kami temukan dari Nafiri Music adalah fitur “belly cutaway” dimana bagian bodi belakang agak sedikit berkontur sehingga dapat dengan nyaman fit ke dalam badan kita sebagai gitaris baik pada saat duduk maupun berdiri.
Hal terakhiir yang kami rasa perlu kami tekankan adalah : Gitar ini  adalah buatan USA!  Walaupun anda bisa mendapatkan gitar yang baik dari buatan negara manapun, namun bagi anda yang ingin mendapatkan kualitas yang terbaik tentu paham bahwa sejarah Fender sendiri dibuat di USA pada awalnya. Seperti American Standard lainnya, sebuah hardshell case sudah disertakan termasuk juga cable, strap, dan polishing cloth sehingga anda bisa langsung memainkan gitar ini secara plug and play.

Review Russel RS15A : Speaker Aktif dengang Harga Terjangkau dan Sound yang Jernih!

Review Russel RS15A : Speaker Aktif dengang Harga Terjangkau dan Sound yang Jernih!



Bagi para pengunjung Nafiri Music, pada kesempatan kali ini kami akan mereview sebuah speaker yang cukup terjangkau dari segi harga namun memiliki kualitas yang sangat baik : Russel RS-15A! Apa saja kelebihan dan kekurangan dari speaker ini? Pada artikel ini kami dari Nafiri Music akan mengupas lebih dalam mengenai produk ini.
Nama Russel sendiri tentunya sudah tidak asing di telinga kita, sebagai merk yang sudah cukup lama dan dikenal oleh banyak orang, terutama untuk produk gitar / bass dan instrumen amplifier yang bisa anda temukan di hampir semua toko-toko musik, dimana untuk lini produk tadi diproduksi di Bandung, Indonesia. Namun untuk divisi pro audio sendiri, merk Russel ini tidak diproduksi di Indonesia, namun di China. Russel memiliki beberapa lini pro audio seperti Mini Line Array, Speaker Aktif / Pasif, Power Amplifier, dan sebagainya. Dari semua lini tersebut, yang paling populer adalah kelas speaker aktif 15 inch. Untuk kelas ini sendiri memang persaingannya sangat ketat menurut pengamatan kami dari Nafiri Music, dimana segmen upper-middle end yang paling kompetitif dengan produk seperti Mackie Thump TH-15A, Wharfedale Titan 15D, Yamaha DBR15, Peavey DM-115, JBL EON 315, dan masih banyak lagi. Sedangkan untuk kelas middle end yang masih menjadi pemain utama adalah Beta3 U15A, Huper AK15A / HA15400 / QA15, dan Russel RS-15A ini sebagai salah satu kompetitor.
Nah, apa saja spesifikasi dari Russel RSA-15A ini?

Technical Specifications :
- AC 160 V - 220 V Switching Power Supply
- 600 Watt peak Active Speaker
- High-Low EQ with Master Volume Control
- Line / Mic Switching
- Indicator Lamp Signal (peak dll)
- Clip Protect Untuk perlindungan maksimal
- Neutrik / XLR Combo Input dan XLP Output Connector Pin

Dari spesifikasi di atas bisa kita lihat bahwa Russel RSA-15A ini memiliki spesifikasi yang setara dengan Beta3 dan Huper, dan memang sepertinya diposisikan untuk menjadi kompetitor secara langsung. Dari segi harga, tentunya Russel RS-15A ini lebih unggul karena jauh lebih terjangkau dari kompetitornya, sedangkan untuk soundnya sendiri menurut kami dari Nafiri Music cukup jernih dengan mid dan high end yang jelas dan bass yang cukup deep. Untuk konektor kabel power, Russel RS-15A ini menggunakan model locking sehingga lebih aman dan tidak mudah lepas.

Jumat, 12 Agustus 2016

Review Line 6 Helix : Digital Multi Effect dan Amplifier Modelling Flagship Terbaru Pesaing Fractal dan Kemper!

Review Line 6 Helix : Digital Multi Effect dan Amplifier Modelling Flagship Terbaru Pesaing Fractal dan Kemper!

Pada kesempatan kali ini kami dari Nafiri Music akan membahas salah satu digital multi effect yang sedang menjadi hit dan dibicarakan dimana-mana, dan bisa dibilang menjadi salah satu impian para gitaris di tahun 2016 yaitu : Line 6 Helix Floor dan Line 6 Helix Rack + Helix Control for Helix Rack!

Kalau kita melihat dari sejarahnya, kurang lebih sudah 18 tahun sejak  Line 6 meluncurkan Pod Bean (kacang) yang fenomenal sekali pada jamannya, dimana alat ini memperkenalkan gitaris pada kala itu dengan fitur modeled amps dan stompbox. Kami sendiri dari Nafiri Music adalah salah satu pengguna POD mulai dari POD Bean 2.0 dan lanjut ke POD HD sehingga kami cukup paham untuk karakter dari Line 6, dan menurut kami  bukan suatu hal yang mengherankan ketika Line 6 Helix diluncurkan, sebagai flagship pedalboard modeler, produk ini memiliki semua kriteria sebagai sebuah mature product dari Line 6. Apabila kami harus menjabarkan Helix di dalam kata-kata singkat, maka menurut kami “great-sounding” dan “versatile,” serta “thoughtful” menjadi pilihan kata yang tepat. Line 6 Helix ini dirancang oleh development team yang sangat konsisten dimana mereka memikirkan setiap aspek dari gitaris, dan mereka mendesain produk ini sesuai dengan kebutuhan dan feedback dari para gitaris.


Mature Modeling

Line 6 Helix adalah sebuah multi-effector yang sangat ambisius dengan sekitar 200 pilihan amp dan pedal model, sebuah built-in expression pedal, dan rear-panel connectivity yang luar biasa lengkap. Efek gitar ini bisa dibilang memang ditempatkan head-to-head dengan efek modeling rigs lainnya seperti Fractal Audio Axe-Fx II dan Kemper Profiling Amplifier (dimana harganya untuk kedua amp modeller ini sangat dahsyat....), namun untuk Helix Floor didesain sebagai sebuah pedalboard, dan apabila anda ingin desain rackmount box maka anda bisa menggunakan Helix Rack dengan optional Control Pedal. Satu hal yang kami perhatikan dari Nafiri Music, adalah harga Line 6 Helix yang jauh di bawah kompetitornya. Selain itu kelebihan lainnya adalah adan bisa mengedit sound melalui sebuah full-color LED screen, tidak seperti LCD windows yang ada pada kompetitornya. (Walaupun, tentunya anda sebagai user dapat mengkoneksikan unit ke komputer via USB kemudian mengedit pada sebuah dedicated software interface).
Para gitaris yang kreatif dapat menggunakan Helix untuk setiap aspek dari rantai produksi musik : composing, sound-designing dengan monitoring via headphones, tracking ke DAW dengan menggunakan Helix quality convertors, kemudian anda juga bisa melakukan rehearsing dan gigging dengan mencolokkan Helix langsung  ke P.A. atau ke sebuah clean-toned, full-frequency amp, atau bahkan anda bisa mem-bypass amp/cab simulations yang ada pada Line 6 Helix dan memainkannya melalui sebuah conventional amp. Dua performance modes bisa anda gunakan untuk men-switch hingga 8 set atau maksimal 128 patch, atau anda juga bisa menggunakan Helix sebagai sebuah static pedalboard dengan simple on/of switch pada setiap effect yang anda assign.
Line 6 Helix memiliki kondisi fisik eksterior yang kokoh dan fenomenal, begitu pula dengan fitur-fitur yang dimilikinya. Casing, pedal, jack, knob, dan switch terbuat dari metal yang kuat—anda tidak akan menemukan material plastik murahan disini.
More on the Floor

Anda bisa secara simultan menggunakan output dry maupun effected tone, dimana anda bisa melakukan monitoring dengan effects, kemudian melakukan re-amping dari dry signal ke sebuah analog amp. (Anda juga bisa menggunakan Helix sebagai re-amping device anda di studio.) Anda juga akan menemukan 1/4" guitar inputs, stereo 1/4" dan XLR outs, S/PDIF serta AES/EBU digital ins dan outs, juga sebuah mic input dengan phantom power. Controller pedal dapat anda assign ke dalam berbagai kombinasi parameter, serta anda juga bisa menyimpan dua set assignment untuk setiap patch. (Anda bisa men-switch berbagai assignment dengan menggunakan toe-forward pedal motion. Rasanya seperti ada dua buah controller onboard yang dapat anda gunakan pada saat bersamaan)


Helix dapat bekerjasama dengan baik dengan alat lainnya atau efek lain yang anda punya. Empat buah mono/stereo effect loops membuat anda bisa dengan mudah menambahkan external stompbox pada effect chain anda dan bahkan menyimpan routing info dengan patch, seperti yang biasa anda temukan pada dedicated effect looper. Anda jga bisa melakukan route signal dari built-in controller ke external device atau assign external controller ke Helix parameter anda. MIDI in dan out jacks membuat anda bisa melakukan switch patch dan merubah parameter pada MIDI-equipped pedal atau anda bisa juga menggunakan pedal tersebut untuk mengontrol parameter Helix. Kami dari Nafiri Music tidak mengetes Helix dengan gitar Line 6 Variax, namun dari apa yang kami ketahui anda bisa menemukan panel jack di belakang Helix yang memungkinkan anda yang memiliki gitar Variax untuk menggunakan Helix secara penuh dan memilih patch serta memodifikasi effect secara langsung dari gitar Variax anda.
Dari pengamatan dan penilaian kami di Nafiri Music, Line 6 Helix memiliki casing fisik yang sangat luar biasa kokoh dan sangat revolusioner sama seperti fitur yang dimilikinya. Eksterior, pedal, jack, knob, dan switch semuanya terbuat dari material metal—anda tidak akan menemukan material plastik murahan disini. Footswitch dikelilingi oleh lampu LED yang jernih, dan setiap switch memiliki digital “scribble strip” yang menunjukkan effect atau parameter yang sedang aktif pada saat ini. (Begitu jelasnya visibilitas dari efek ini—sehingga anda mungkin bisa melihat dan membaca Helix tuner dari pinggir panggung) dan fitur penting lainnya, entah anda percaya atau tidak, anda bisa mengedit dan mengorganisir sound dengan hanya menggunakan kaki anda, dengan adanya knob yang besar, sebuah joystick encoder, dan capacitive footswitch yang dapat anda gunakan untuk beberapa parameter tergantung apakah anda menekan atau hanya menyentuhnya. (Walaupun kami dari Nafiri Music sangta yakin bahwa mayoritas dari para pemilik Helix akan menaruh efek ini di atas meja untuk heavy editing session, atau paling tidak menggunakan  editing software yang sudah termasuk).
Ratings
Kelebihan:
Great sound, Cool design, Solid construction, connectivity yang lengkap, harga yang sangat terjangkau dibanding kompetitornya.
Kekurangan:
Anda akan membutuhkan waktu untuk mempelajari seluruh fitur pada alat ini.
Tones:

Ease of Use:

Build/Design:

Value:


Harga Pasar pada Saat Artikel dibuat:
Rp 19.900.000,-
Line 6 Helix
line6.com
Truthful Tones
Line 6 Helix bisa dibilang adalah sebuah produk yang sempurna untuk generasi saat ini. Lini produk Line 6 yang lain sebetulnya sudah terkenal dalam menggunakan nama dan sound serta sample dari dari branded amps dan effects, dengan sound yang sudah familiar di telinga anda plus beberapa kejutan tambahan yang diberikan oleh Line 6. Namun khusus untuk Helix, Line 6 menggunakan processor yang jauh lebih powerful dari produk Line 6 yang lain, sehingga anda bisa mendapatkan yang dicari oleh para gitari selama ini : three-dimensional tones! Pada model yang lama anda mungkin akan menemukan sound yang keruh, atau bahkan lo-def modeling yang membuat anda kecewa, maka anda akan sangat terpuaskan oleh Line 6 Helix ini. Setiap Not memiliki attack dan nuansa yang berbeda, serta responsiveness dan character yang berbeda dari model ke model. Sebagai contoh, ketika kami dari Nafiri Music mencoba metal amp maka kami mendapatkan sound yang brutal dan face-spitting impact yang sangat meyakinkan, sedangkan pada tweed dan Supro tone kami menemukan funky looseness dan karakter sound yang tidak terlalu punchy. Anda juga bisa melakukan mix amps dan cabinets serta memilih model serta posisi dari pilihan virtual microphones yang ada.
Helix juga mensupport hingga 4 parallel signal path, semuanya stereo, sehingga anda bisa melakukan routing pada tone yang berbeda pada amp yang berbeda juga atau input channel yang berbeda, atau bahkan anda juga bisa membuat complex patches dengan dual signal chain yang berujung menjadi satu kembali pada output stage. Secara umum, Line 6 Helix memiliki kekuatan utama pada patch yang mudah di edit dan membuat routing signal anda menjadi mudah. Namun tentunya semuanya itu kembali kepada realisme dari model yang ada sehingga minimal patch sekalipun bisa memiliki sound yang sama bagusnya dengan highly processed patch sound.

Theater of Operations
Line 6 Helix memiliki fitur dan prosedur editing yang sangat baik, dimana fitur ini memiliki logical layout, color-coding, dan sebuah user-sycophantic operating system, sehingga pada deep editing yang berat sekalipun anda akan merasa simple. Ketika kami dari Nafiri Music mencoba mengedit patch yang ada, pada awalnya memang akan terasa sedikit membingungkan namun ketika kami sudah mencoba 2-3 hari maka kami sudah merasa familiar dengan fitur yang ada. Untuk mempelajari alat secanggih Line 6 Helix tentunya memerlukan waktu untuk mempelajari semua fitur yang ada, namun anda tidak akan menemukan alat lain atau kompetitor lain yang memiliki interface untuk mengedit patch semudah Line 6 Helix.


Kesimpulan

Line 6 Helix adalah sebuah multi effect processor dan amp modelling yang sangat powerful untuk recording maupun performing. Kemampuan yang dimiliki Helix ini bisa disetarakan dengan Rivalnya Kemper Profiler dan Fractal Axe-FX II namun dengan harga yang jauh lebih terjangkau. Dalam beberapa aspek bahkan LIne 6 Helix ini mampu mengalahkan rival-rivalnya, terutama dengan layar yang besar, terang, dan dilengkapi juga dengan fitur color-coded editing surface. Desain dari Line 6 Helix ini sangat ergonomis dan konstruksi dari casingnya sangat kuat untuk touring maupun pemakaian konser keliling kota / keliling dunia sekalipun. Mengenai kualitas dari modellingnya ini adalah sebuah topik yang menurut kami dari Nafiri Music sangat subyektif tentunya, namun kami memperkirakan bahwa mayoritas rata-rata gitaris akan puas dengan tone yang dimiliki oleh Helix ini. Modeling effect tentunya bukan sebuah solusi terbaik bagi semua orang, namun bagi gitaris yang menyukai ranah digital tentu kehadiran Helix ini akan menjadi sebuah teman yang menyenangkan bagi anda baik di saat touring maupun di studio.

Rabu, 03 Agustus 2016

Apa Perbedaan Efek Gitar Zoom G5 dengan Zoom G5n?

Apa Perbedaan Zoom G5 dengan Zoom G5n?

Bagi para pengunjung Nafiri Music yang masih bingung dengan perbedaan antara efek gitar Zoom G5 dengan Zoom G5n, berikut secara ringkas perbedaan yang ada pada kedua efek gitar tersebut. Masing-masing ternyata memiliki kelebihan dan kekurangan, dan tidak bisa dibilang bahwa Zoom G5n lebih baik dari Zoom G5 karena ada fitur-fitur yang ditambah dan dikurangi. Untuk harga keduanya pun sama.



- Zoom G5 memiliki 123 effects (distortion, compression, modulation, delay, dan reverb) VS Zoom G5n  yang memiliki hanya 68 digital effects (distortion, overdrive, EQ, compression, delay, reverb, flanging, phasing, dan chorusing).

-  Zoom G5 memiliki 22 amp/cabinet model VS Zoom G5n yang hanya memiliki 5 amp emulator plus 5 cabinet emulator.

- Zoom G5 juga memiliki fitur utama yang sangat penting yaitu Tube Booster (dengan real 12AX7 tabung!) sehingga anda bisa mendapatkan sound yang warm dan 16dB overdrive. Fitur ini tidak ada di Zoom G5n.

- Zoom G5 memiliki Balanced XLR output jack dengan ground lift untuk DI connection (pre- atau post-effect).

- Zoom G5 memiliki 297 memory locations untuk storage atau factory user-created patches sedangkan Zoom G5n hanya memiliki 200 memory locations untuk user-created patches.

- Zoom G5 memiliki 60 detik looper sedangkan G5n lebih baik dengan 80 detik looper.

- Zoom G5 memiliki 41 Built in Rythm Pattern sedangkan G5n lebih banyak dengan 68 pattern.

- Zoom G5 menggunakan Z pedal sedangkan Zoom G5n menggunakan expression pedal biasa.

Jumat, 29 Juli 2016

Review Zoom G5n : Efek Gitar Multi Terbaru dengan 80 Amp Simulator!

Review Zoom G5n : Efek Gitar Multi Terbaru dengan 80 Amp Simulator!

Bagi para pengunjung Nafiri Music, kali ini kami kembali melakukan review untuk para pecinta efek gitar yaitu : Zoom G5n yang merupakan efek gitar terbaru dari Zoom pada tahun 2016 ini! Kurang lebih sudah empat tahun sejak Zoom meluncurkan efek gitar Zoom G5 Guitar Effects dan Amp Simulator Pedal, Zoom baru-baru ini mengeluarkan sebuah efek yang di klaim sebagai "the finest collection of guitar effects offered in one package" yaitu Zoom G5n multi-effects processor packs yand dilengkapi dengan 78 effects, amp dan cabinet simulator, bersama dengan factory patches yang dibuat berdasarkan line up dari para gitaris ternama dan tentunya juga onboard rhythm patterns. Kami dari Nafiri Music cukup beruntung untuk memiliki salah satu unit pertama dari efek gitar Zoom terbaru ini di Indonesia.

Ketika kami dari Nafiri Music pertama kali membuka box dari efek ini, ternyata Zoom G5n ini memiliki dimensi yang cukup kompak dengan dimensi 22,5 x 45,4 x 7,5 cm (10 x 18 x 3 inch), dan berat bersih 3.4 kg. Efek gitar Zoom G5n memiliki fitur 68 "beautifully-crafted" onboard DSP effects, termasuk di antaranya adalah distortion, compression, delay, flanger, phaser dan reverb, dan dikombinasikan dengan 5 model guitar amplifier (diantaranya adalah Marshall JCM800 dan Mesa Boogie Mk3) dan 5 cabinet emulator (termasuk Fender 65 Twin Reverb dan Bogner Ecstasy). Zoom juga sudah menyediakan sekitar 68 rhythm patterns yang dapat anda gunakan bersamaan dengan built-in 80 second looper, sebuah chromatic tuner yang mensupport beberapa alternate tunings dan 100 custom patches yang dibuat oleh beberapa gitaris handal seperti Jeff Schroeder (Smashing Pumpkins), Kyle Bolden (Stevie Wonder) dan Wes Geer (Korn). Fitur-fitur ini sangat berguna menurut kami dan biasanya terdapat pada efek multi kelas atas seperti Line 6.

Setelah kami mencoba beberapa sound yang ada, kesimpulannya adalah anda dapat menggunakan hingga 9 effect dalam sebuah chain secara bersamaan dalam urutan apapun dengan 256 x 32 dot-matrix LCD sebagai layar utama display up top yang menunjukkan efek yang sedang aktif. Zoom G5n juga sudah memiliki built in expression pedal yang dapat anda gunakan untuk real-time volume, tone control atau effect parameters. Setiap stomp switch memiliki independent editing display, dan anda bisa mendapatkan 200 memory locations untuk storage dan quick recall baik untuk factory atau user patch. Sehingga menurut kami dari Nafiri Music Zoom G5n ini cukup bisa diandalkan untuk live show.
Patch bank scrolling dan selection dapat anda kontrol dengan menggunakan footswitch pads yang ada di depan. Zoom Guitar Lab software juga sudah disediakan untuk Windows dan OS X computers sehingga user dapat men-download dan meng-install artist-created effects chains dan additional sound lainnya.
Zoom G5n juga mampu menghandle 24-bit analog-to-digital and digital-to-analog conversion, 32-bit signal processing dengan sampling frequency 44.1 kHz, dan sudah memiliki fitur output booster circuit untuk meningkatkan volume dan distortion. Fitur ini berguna untuk recording direct, dan kami dari Nafiri Music juga sangat menyukai alat yang dapat merecord langsung ke dalam PC / Laptop tanpa interface tambahan.

Untuk koneksi, Zoom G5n ini memiliki single instrument input jack, dua output jack untuk setup mono atau stereo connection, sebuah USB port untuk direct connection ke PC, sebuah aux input untuk mendapatkan signal dari line-level device atau music player sehingga anda bisa jamming menggunakan pre-recorded backing tracks, dan sebuah headphone jack.

Zoom G5n juga sudah dilengkapi dengan Cubase LE8 music production software dan sudah termasuk AC adapter. Dengan harga yang di bawah Rp 4 juta, sepertinya Zoom G5n ini menjadi pilihan yang sangat menarik bagi gitaris dengan budget terjangkau namun menginginkan efek gitar multi yang bisa diandalkan baik untuk live atau recording.

Kamis, 23 Juni 2016

Review Roland FP-30 : Digital Piano Untuk Pianis Beginner dan Advanced!

Review Roland FP-30 : Digital Piano Untuk Pianis Beginner dan Advanced!

Pada artikel kali ini kami dari Nafiri Music kembali membahas salah satu digital piano keluaran terbaru dari Roland, yaitu : Roland FP-30! Roland FP-30 ini sendiri adalah sebuah digital piano yang memiliki Superior Sound dan Touch yang Mampu Memberi Kepuasan untuk Pianis Paling Berpengalaman sekalipun!





Jika Anda bermimpi memiliki piano di rumah tetapi tidak memiliki ruang atau biaya untuk instrumen berukuran besar, maka anda tidak perlu menunggu lagi. Roland FP-30 adalah sebuah digital piano yang terjangkau dan menawarkan sound, feel, dan fitur modern yang disambut dengan baik oleh kami dari Nafiri Music, dimana instrumen ini sudah dilengkapi dengan dengan 88-note instrumen berkualitas baik, dan sound yang cocok di segala ruangan. Desain Roland FP-30 ini yang ringan dan portable sangat cocok untuk performing player dan juga kelas musik atau untuk belajar piano. Dengan adanya tambahan sejumlah sound selain piano, dibekali dengan fungsi latihan dan recording, serta support Bluetooth® wireless agar anda bisa menggunakan piano ini dengan aplikasi musik popular, maka Roland FP-30 menghasilkan pengalaman bermusik intermediate / advanced yang tidak bisa anda dapatkan pada digital piano lainnya dengan kemasan ramping seperti ini.

 


Menurut kami dari Nafiri Music, digital piano Roland FP-30 ini memiliki sound yang kaya, tone yang responsive dari Roland SuperNATURAL Piano sound engine yang terkenal.

Berikut fitur utama yang menjadi keunggulan dari Roland FP-30 ini :

- 88-note PHA-4 Standard keyboard menyediakan authentic piano touch untuk ekspresi yang maksimal

- Powerful amplifier dan stereo speaker menghasilkan sound yang luar biasa

- Headphone output dan quiet keyboard action memungkinkan Anda menikmati permainan kapan pun tanpa mengganggu orang lain

- Body yang compact dan ringan memudahkan mobilitas in dan out di rumah, studio, atau kelas belajar

- Dibekali dengan konektivitas Bluetooth wireless yang berfungsi untuk menggunakan piano dengan aplikasi popular pada smartphone atau tablet Anda seperti GarageBand, piaScore, Sheet Music Direct, dan masih banyak lagi!

- Memperluas pengalaman bermusik Anda dengan dual/split mode dan beragam pilihan dari non-piano sound seperti organ, string, voice, drum, dan banyak lagi

- Twin Piano mode cocok untuk belajar, membiarkan murid dan guru bermain berdampingan dengan rentang oktaf yang sama

- Hubungkan USB memory untuk menyimpan lagu yang Anda rekam dengan onboard SMF recorder dan bermain dengan WAV favorit Anda dan lagu SMF

- Optional matching stand dan three-pedal unit menyediakan tampilan classic piano dan meningkatkan kemampuan, termasuk hands-free page turning dengan beberapa sheet music app

- Tersedia white atau black finish

 

Superior Sound dan Touch yang Mampu Memberi Kepuasan untuk Pianis yang Paling Berpengalaman Sekalipun!

Dengan performa luar biasa, Roland FP-30 ini lebih unggul dengan mudah daripada instrumen lain di kelasnya. Sound dan feel Roland yang tak ada tandingannya (menurut kami dari Nafiri Music, Roland memiliki sound piano yang sangat baik dan sudah diakui dimana-mana) untuk menghasilkan pengalaman piano yang nyata untuk ekspresi yang maksimal, memberikan dasar yang solid untuk belajar yang tepat dan artikulasi yang rinci juga respon yang dinginkan pemain berpengalaman. Dengan menggunakan mesin Piano SuperNATURAL, Roland FP-30 adalah sebuah powerful advanced onboard sound system, yang dilengkapi dengan dengan pengembangan keyboard terbaru yang mewarisi touch, hiburan, dan Ivory Feel key yang ada di high-end home piano Roland lainnya. Tentunya piano ini menyasar segmewn market yang berbeda dengan pengguna Roland RD300NX dan RD800.

 


Teknologi Digital yang Powerful untuk Belajar, Kreativitas, dan Fun!

Berkat mesin digital modern yang sudah diaplikasikan, Roland FP-30 cukup unggul dari jenis piano akustik lainnya, dimana anda bisa mendapatkan fitur-fitur yang menyenangkan dan lebih produktif untuk permainan Anda. Sound Non-piano sound seperti organ, string, dan voice memungkinkan Anda menikmati semua jenis genre musik dan berbagai macam drum pattern pada board. Bahkan piano ini memungkinkan anda menggunakan layer dua sound bersamaan atau memainkan sound yang berbeda dengan masing – masing tangan. Dibekali dengan bluetooth wireless agar bisa berjalan dengan aplikasi musik MIDI dalam perangkat mobile, sedangkan USB support memungkinkan Anda bermain bersama dengan tune favorit dan menyimpan lagu SMF yang ditangkap dari FP-30 recorder. Twin Piano mode sangat cocok untuk belajar sendiri, memungkinkan pelajar dan guru bermain bersama dengan rentang oktaf yang sama. Dan dengan mencolokkan headphone, Anda bisa betah berlama – lama belajar musik setiap hari tanpa mengganggu orang rumah atau tetangga.

 

Sangat Portable untuk Anda yang Suka Berpindah - pindah

Tersedia dengan warna putih dan hitam, Roland FP-30 menawarkan tampilan yang ramping, elegan yang cocok untuk segala ruangan. Desainnya yang compact dan ringan, cocok untuk ruangan yang sempit dan mudah dipindah-pindahkan saat diperlukan. Digital Piano Roland FP-30 juga cocok diletakkan di luar ruangan, menghadirkan instrumen mobile bagi pemain dan guru musik pro-level. Untuk setup yang lebih tradisional, optional KSC-70 stand dan KPD-70 three-pedal unit menampilkan tampilan gabungan dan konfigurasi pedal klasik sambil mengatur footprint yang lebih kecil dari piano biasa yang khas. Manfaat besar lainnya adalah foot pedal KPD-70 bisa digunakan untuk hands-free turning pada onscreen music page sambil menggunakan mobile app seperti piaScore dan Sheet Music Direct.



Berikut spesifikasi teknis dari Roland FP-30 :

Tech Specs

Number of Keys 88
Type of Keys Key touch with 5 sensitivities
Presets 35 tones, 8 rhythms
Polyphony 128
Effects Types Ambiance, brilliance, resonance
Sequencer Standard MIDI File recorder
Song Playback 30 internal songs (WAV, SMF playback)
Number of Speakers 2 x 4.75"
Amplifier 2 x 11W
Audio Outputs 1 x 1/8" TRS (headphones), 1 x 1/4" TRS (headphones)
USB USB Type A, USB Type B
MIDI I/O Bluetooth (for use with MIDI mobile apps)
Bluetooth 4.0
Pedal Inputs 1 x 1/4" (damper), 1 x 8-pin DIN (optional KPD-70 pedal board)
Height 5.87"
Width 51.18"
Depth 11.87"
Weight 31 lbs., 2 oz.