Rabu, 21 September 2016

Review LD Systems CURV 500 : Mini Line Array / Column Array Dengan Sound Jernih dan Setting Fleksibel!

Review LD Systems CURV 500 : Mini Line Array / Column Array Dengan Sound Jernih dan Setting Fleksibel!

Pada kesempatan kali ini kami dari Nafiri Music akan mereview sebuah jenis sound system yang sedang trend belakangan ini yaitu Column Array dan Mini Line Array. Seperti sudah kita ketahui bersama bahwa saat ini Column Array dan Mini Line Array / Portable Line Array semakin menjamur seiring dengan kemajuan teknologi di dunia audio. Kita bisa menemukan Column Array dan Mini Line Array hampir di setiap aplikasi indoor, seperti ruang meeting, cafe / bar, gereja / worship house, mini konser / small live concert dan DJ dengan kapasitas 150-200 orang. Pada  umumnya Column Array dan Mini Line Array ini berukuran kecil dan mudah dibawa-bawa dan dipindahkan, dan diprakarsai oleh Bose L1 dan HK Audio, kemudian tentuny diikuti oleh para produsen lainnya tidak terkecuali RCF, Wharfedale, Turbosound, serta LD Systems. Untuk desain yang paling unik ada di LD Systems dengan model terbarunya yaitu LD Systems CURV 500, dimana desain dari PA ini mengkombinasikan kelebihan dari line–source sound system dengan desain yang modular dan fleksibel. Nah seperti apakah LD Systems Curv 500 ini? Silakan anda simak artikel di bawah ini apabila anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai kelebihan dari produk ini.
LD Systems Curv 500 ES
LD Systems Curv 500 adalah sebuah PA yang kompak dan ringan (dengan bobot 22kg max) dan sebuah modular sound system, yang dapat dibeli langsung dengan tiga konfigurasi baik untuk aplikasi mono ataupun stereo. Dengan format yang sudah familiar, yaitu sebuah powered sub yang memberikan power juga ke empat buah speaker satelit pasif 16 ohm yang kompak. Konfigurasi yang paling kecil mencakup satu buah sub yang memberikan feed ke speaker satelit secara stereo, dan anda bisa juga meningkatkan konfigurasi menjadi dua–satelit–per–sisi stereo. Untuk keperluan review ini, kami menggunakan empat–satelit, mono ‘ES’ (Entertainer Set) untuk review, yang sangat cocok digunakan untuk solo/duo acts untuk perform di bar, namun juga cocok untuk digunakan untuk kebutuhan lain seperti studio dance, sekolah, atau AV presentations. Walaupun LD Systems adalah sebuah perusahaan dari Jerman, namun untuk produksinya LD sudah bekerja sama dengan perusahaan dari China sehingga harganya bisa tetap kompetitif.
Dengan frequency response 47Hz hingga 20kHz, dan total system power mencapai 460 Watts, dan mampu memproduksi sound pressure level hingga 128dB (peak; sekitar 120dB continuous level), sehingga PA ini sangat cocok untuk skala kecil, yang membutuhkan full–range applications atau sebagai vocal PA pada venue yang kecil. Sebuah rotary switch pada sub control panel dapat digunakan untuk mengkonfigurasikan internal DSP untuk mengoptimisasi system tersebut untuk satu, dua atau empat satelit speaker.
Setiap speaker satelit mengunci ke speaker berikutnya dengan menggunakan sliding latch yang juga berfungsi sebagai penghantar semua signal listrik dimana speaker satelit yang paling bawah mengunci ke SmartLink adaptor dan mengkonversi sambungan tersebut menjadi Speakon sehingga subwoofer dapat memberikan power ke speaker satelit di atasnya. Adaptor ini juga sudah termasuk sepasang socket pole mount, yang disematkan di bagian atas dari sub. Pole socket mana yang akan anda gunakan tergantung dari berapa speaker satelit yang anda gunakan, karena pole socket tersebut memiliki dua buah angle yang berbeda.
Sebagai tambahan dari subwoofer/mixer dan speaker satellites, system yang kami review juga sudah termasuk sebuah SmartLink adaptor, sebuah speaker cable, dan IEC mains cable serta tidak lupa sebuah mounting pole. Dengan empat buah speaker satellites yang disambung bersamaan, maka system ini sudah memiliki karakter dari line array dengan adanya acoustic coupling di antara speaker yang ada. Hal ini mengubah karakteristik dari frekuency response yang dihasilkan, sehingga kita perlu menyesuaikan sub sesuai dengan jumlah satelit yang digunakan.
The WaveAhead vertical driver configuration endows the satellites with a claimed 110 x 10–degree (horizontal by vertical) dispersion.
WaveAhead vertical driver configuration yang digunakan oleh speaker satellites diklaim mampu memberikan dispersi hingga 110 x 10–degree (horizontal by vertical).
Bagian depan dari speaker satellite memiliki diameter yang sangat ramping hanya 12cm persegi, namun konstruksinya sangat kokoh dengan powder–coated aluminium cases yang dirangkai bersama menjadi sebuah sistem curving array. Setiap satellite speaker memiliki sebuah four–inch driver plus tiga one–inch tweeter; anda mungkin tidak bisa melihat komponen tersebut melalui metal grill yang ada, namun tiga tweeter yang ada diatur dengan sebuah vertical line, dan dipasang di depan four–inch driver. Pengaturan driver ini dinamakan WaveAhead technology, dan kita mendapatkan dispersi sebesar 110 derajat pada posisi horizontal namun hanya 10 derajat untuk posisi vertical plane (untuk setiap individual speaker). Hal ini sangat membantu pada posisi ruangan yang sulit dimana anda bisa menempatkan sound PA anda  pada titik yang tepat, dan anda tidak perlu menambahkan konfigurasi ceiling dan floor speaker lagi.
Sebuah kabel pendek yang sudah disertakan mengkoneksikan salah satu dari dua satellite output dari sub ke base dari SmartLink adaptor; dimana satellite output kiri dan kanan yang ada pada sub memiliki Speakon connector yang berbeda, walaupun anda hanya perlu menggunakan satu saja pada konfigurasi mono setup. Untuk fixed installations dan desktop applications, sebuah terminal block connector sudah disediakan di belakang SmartLink adaptor.
Power untuk speaker satellite berasal dari power pack yang ada di dalam sub (325 x 383 x 491mm), yang dapat digunakan untuk mendrive hingga empat speaker satellite pada konfigurasi mono atau dua pasang pada posisi stereo. Untuk system dua–plus–dua stereo anda hanya membutuhkan sebuah tambahan SmartLink adaptor dan sebuah floor stand. SmartLink adaptor memiliki pole–mount format and sehingga standard speaker stand tidak bisa masuk.
The SmartLink adaptor clips onto the lower–most satellite, and passes its Speakon input through to any other satellites connected to that array.
SmartLink adaptor disambungkan ke speaker satellite paling bawah, dan kemudian meneruskan Speakon input ke satellite speaker lain yang terkoneksi pada array tersebut.
LD Curv 500 juga memiliki bass–reflex subwoofer yang terdiri atas 10–inch driver dan menggunakan DSP–controlled, Class–D power amplification untuk mengatur limiting, short–circuit protection, dan untuk menjaga sistem dari overheating serta over–voltage conditions. Sebagai sumber Power anda bisa menggunakan 100 Volts hingga 240 Volts, dan dua audio connections sudah disediakan pada system output : sebuah five–pin XLR socket yang bisa dikonesikan ke Curv 500 SE subwoofer lainnya atau Curv 500 PES Power Expansion Set, dan sebuah three–pin XLR line output sehingga aneda bisa mengintegrasikan Curv 500 ini ke sound system lainnya. Selain itu sebuah ground–lift switch juga sudah disediakan.
Untuk sub dibuat dengan menggunakan plywood cabinet dengan tiga buah carry handle, dan kontrol yang berada pada panel atas dan koneksi utama di belakang boks. Sebuah four–channel stereo mixer yang simple sudah disediakan dan sudah menggunakan 16 digital effect presets dan juga sebuah basic EQ, walaupun belum menyertakan channel panning. Audio dapat berasal dari mobile device dengan Bluetooth, sangat berguna bagi mereka yang menggunakan sistem ini untuk backing tracks atau interlude music. Sebuah mono switch pada mixer dapat anda gunakan untuk penggunaan mono use ketika tidak ada channel kedua yang terkoneksi pada speaker system.
‘Combo’ jack/XLR sockets dapat anda gunakan untuk mic/line inputs untuk channel satu dan dua, dan channel tiga/empat diatur sebagai sebuah single stereo channel yang dapat menerima left/right single pada ‘combo’ input yang berbeda, dengan menggunakan aux stereo mini–jack feed (yang di parallel bersamaan dengan main input), atau signal dari Bluetooth . Apabila anda menggunakan external mixer untuk mendapatkan channel tambahan, maka anda bisa menggunakan input 3/4 dan anda masih memiliki dua mic channel yang bebas untuk digunakan kapanpun. Sebuah tombol dan LED disediakan sebagai indikator dari Bluetooth pairing.
The top panel houses the controls for the built–in four–input mixer.
Terlihat pada gambar di atas, panel atas berfungsi sebagai kontrol untuk built–in four–input mixer.
Channel satu dan dua memiliki high dan low shelving EQ controls plus sebuah send ke effects section, dan semua channel memiliki input level control. Tombol mono/stereo button terletak di bawah channel 3/4, dan master control section menyediakan main level control, sebuah sub level control, dan switching untuk satu, dua, tiga atau empat satelit speaker dan juga sebuah rotary selector untuk preset effects yang sudah disediakan. Di antara efek yang sudah disediakan adalah reverb, delay dan kombinasi dari keduanya, walaupun ada beberapa pilihan efek juga yang sudah menyediakan chorus.
Menyeting sistem Curv 500 sangat mudah dan speaker satelit terkunci dengan sangat baik antara satu dengan yang lain sehingga anda bisa membiarkan mereka tetap terhubung dan menggunakan bubble wrap atau plastik lainnya untuk melindungi grill pada saat transit. Bentuk curved array ketika anda menggunakan empat speaker satellite artinya anda bisa mengeset speaker tersebut pada posisi tinggi namun anda bisa tetap mendapatkan coverage yang baik bagi audiens yang ada di depan speaker ; dimana top speaker menghadap ke depan dan speaker paling bawah memiliki sudut kemiringan sekitar 30 derajat. Ketika kami dari Nafiri Music mencoba system ini pada sebuah acara dengan jumlah tamu sekitar 70 orang, maka LD System Curv 500 ini dapat mengcover hampir semua ruangan dengan mudah.
The rear of the sub is where you’ll find the audio input and output connectors.
Anda bisa menemukan audio input dan output connector pada bagian panel belakang.
Apabila anda menyetel Musik pada LD Curv 500 in, anda bisa mendapatkan clarity yang sangat baik dibandingkan dengan PA system mini lain sejenis, dengan clean mid-range, sound bass yang powerful dan frekuensi high yang sangat open. Speaker ini juga sangat baik untuk merepro suara vokal. Ketika kami mencoba miking dengan cajon maka kami mendapatkan suara yang sangat baik dari subwoofer, dan ketika kami mencoba full band dengan electric guitar dan electric piano, kami tetap mendapatkan suara vocal yang jernih, dengan feedback yang sangat minim.
Dari hasil review kami di Nafiri Music, sepasang LD System Curv 500 mampu menghandle sebuah band pada event gig dengan skala kecil, namun system ini sempurna untuk digunakan pada skala medium. Anda bisa mendapatkan sound acoustic guitar dan vocal yang sangat baik, anda juga bisa mendapatkan suara keyboard yang sangat jernih, dan walaupun subwoofernya tidak dapat anda bandingkan dengan 18–inch sub, namun anda bisa mendapatkan low yang cukup untuk hampir semua aplikasi tanpa sound yang pecah. Bagi anda yang bermain secara duo tau trio pada bar gig, dan anda membutuhkan hi–fi sound, maka stereo setup dengan dua speaker satellite per sisi adalah pilihan yang paling tepat, dan mono system adalah solusi praktis bagi anda yang harus melakukan perform pada ruangan yang sempit atau untuk mobile applications, seperti kelas dance atau presentasi.

Review Pilihan Subwoofer 18 inch Aktif Terbaik untuk PA System Anda!

Powered Subwoofers / Subwoofer Aktif Terbaik

Pada artikel kali ini kami dari Nafiri Music akan mereview subwoofer aktif terbaik yang ada di pasaran saat ini, dimana kami sudah mensurvey review dari beberapa profesional maupun user / pengguna dari subwoofer tersebut dan kami buat rangkumannya di dalam artikel ini. Tentunya bagi anda pengguna pro audio pasti sangta familiar dengan subwoofer aktif 18 inch yang sudah menjadi standard profesional PA dimana-mana. Bahkan merk yang ada pun sangat banyak sehingga membingungkan kita sebagai konsumen karena kita disuguhkan dengan begitu banyak merk dan model yang amat beragam baik mulai dari merk USA, Italy, Prancis, Germany, hingga merk Jepang dan China. Nah pada artikel ini kami akan mereview beberapa subwoofer aktif terbaik yang ada, sehingga dapat anda jadikan acuan pada saat akan membeli.


 

 

JBL PRX718XLF

Score Rating : 96 dari 100. Berdasarkan 60+ ratings dan reviews.

Harga Pasar : 

Rp 24.000.000,- / USD 1.199 (di website luar negeri)
JBL PRX 718 XLF didesain untuk digunakan sebagai sebuah single sub atau digunakan sebagai array dan bisa di stack atau di mount ke pole.
Subwoofer ini digunakan pada aplikasi yang luas baik dari band hingga DJ gigs dan juga houses of worship (gereja, masjid, dll). Kami dari Nafiri Music juga sering melihat subwoofer ini digunakan pada aplikasi live performance.
Stereo inputs sudah menggunakan DSP sehingga anda bisa menggunakan fitur cross-over functionality, polarity optimization, dynamic limiting , protection, dan discrete component optimization.


Fitur :

  • Frequency Response: 30 Hz to 103 Hz (-10 dB)
  • Crossover: 100 Hz
  • Max SPL: 134 dB peak
  • Power Rating: 1500 Watts
  • Driver: 18"
  • Input Connectors: 2 x balanced female XLR/ 1/4" combo connectors
  • Output Connectors: 2 x balanced male XLR connectors
  • Polarity: Normal or reverse
  • Enclosure Material: 18mm plywood
  • Dimensions: 27.18" x 20.60" x 28.50"
  • Weight: 81 lb.

Kelebihan :

JBL PRX Subwoofer sudah diakui oleh kalangan profesional basik dari musisi, DJ, gereja, dan dari sound engineer dengan satu suara dimana JBL mampu mereproduksi sound yang sangat baik untuk harga yang ditawarkan. Anda hanya perlu memutar knob volume setengah jalan untuk mendapatkan sound bass yang loud dan clear.

Kekurangan :

Harganya relatif terbilang cukup mahal dan cukup berat sehingga tidak seportabel subwoofer 15 inch.

Overall

Anda bisa menggunakan subwoofer ini untuk mendapatkan sound bass yang punchy dan low pada acara apapun dan event apapun.

QSC KW181

94 dari 100. Berdasarkan 175+ ratings dan reviews.

Harga Pasar : 

Rp 21.500.000,- / USD 1.399 (di website luar negeri)
QSC adalah salah satu brand premium yang terbaik untuk powered PA speakers dari berbagai jenis dan QSC KW181 adalah tipe yang paling laris untuk powered subwoofer mereka. Kami dari Nafiri Music sendiri mengakui bahwa subwoofer QSC ini adalah sebuah sub yang sangat baik kualitasnya.
Sub ini memiliki 36" mounting pole sehingga anda dapat mengatur posisinya dengan mudah, dan menggunakan material birch plywood serta grill besi yang kokoh dengan ukuran 16.

Fitur :

  • Frequency Response: 35 Hz to 129 Hz (-10dB)
  • Crossover: Not specified
  • Max SPL: 135 dB peak
  • Power Rating: 1000 W Class D continuous - 2000 W peak
  • Driver: 18" cone transducer
  • Input Connectors: 2 x balanced XLR/¼"
  • Output Connectors: 2 x balanced male XLR
  • Polarity: Normal/Reverse
  • Enclosure Material: 15 mm painted birch plywood
  • Dimensions: 20.1" x 23.4" x 29.9" with casters
  • Weight: 83 lb / 37.6 kg

Kelebihan :

Musisi,DJ, dan audio engineer hampir semua memberi rating yang sangat tinggi untuk powered sub ini dengan power yang sangat impresif. Material yang digunakan juga mudah untuk dibawa-bawa dan kokoh.

Kekurangan :

Harganya tergolong mahal.

Overall

Bagi anda yang membutuhkan powered sub untuk Mobile DJ ataupun rock band maka QSC ini adalah pilihan yang tepat, apabila anda memiliki budget yang cukup tinggi.

Yamaha DSR118W

94 dari 100. Berdasarkan 40+ ratings dan reviews.

Harga Pasar : 

Rp 8.800.000,- / USD 1.000 (di website luar negeri)
Yamaha DSR118W sudah menggunakan DSP technology untuk melindungi amp dan speaker - dengan fitur onboard 48bit AD/DA converter untuk mengubah sinyal analog menjadi digital.
Dengan teknologi digital maka Yamaha mampu menggunakan berbagai teknologi mereka yang merupakan turunan dari teknologi Nexo yaitu FIR-X tuning system yang mampu secara otomatis mengoptimasi frequency dan phase response.

Fitur :

  • Frequency Response: 40 Hz to 130 Hz (-10 dB)
  • Crossover: 120Hz (Selectable)
  • Max SPL: 132 dB
  • Power Rating: Class-D 800 Watts
  • Driver: 18" Bass-reflex Type
  • Input Connectors: 2 x XLR
  • Output Connectors: 2 x XLR thru outputs
  • Polarity: Normal / Reverse
  • Enclosure Material: Plywood
  • Dimensions: 20.5" x 25.25" x 23"
  • Weight: 93 lbs (42kg)



Kelebihan :

Banyak Rock Band yang memberikan rating positif untuk Yamaha DSR 118W ini, dan juga mereka yang menggunakan Yamaha DSR powered FOH speaker lainnya seperti DSR 115 dan DSR 112 sehingga menjadi satu kesatuan sistem PA yang utuh. beberapa DJ juga memberikan rating yang positif walaupun tidak sebanyak JBL dan QSC. Hal umum yang menjadi kelebihan sub DSR ini adalah sound bass nya yang punchy dan powerful.

Kekurangan :

Bobotnya yang berat dan tidak adanya manual control terhadap crossover - dimana pada DSR 118W ini crossover diatur secara otomatis oleh DSP nya.

Overall

Dengan bobot yang berat dan kokoh subwoofer ini mampu menjadi andalan bagi rental sound atau portable dan mobile DJ dan performer / artis yang berpindah2 tempat. Beberapa orang selain menggunakan sistem Fullrange DSR lainnya seberti 215,115 dan 112 juga mengkombinasikan sub DSR 118W ini dengan merk lain untuk fullrangenya seperti QSC, JBL, dan bahkan pernah ada yang menggunakan DSR 118W ini dengan Bose Compact L1 system! Hasilnya sangat memuaskan sehingga sub ini cocok untuk dikawinkan dengan speaker fullrange merk lain. Menurut kami dari Nafiri Music, sub DSR 118W ini adalah subwoofer terbaik dari seluruh list yang ada disini dari segi harga terhadap fitur.

Yamaha DXS12

94 dari 100. Berdasarkan 30+ ratings dan reviews.

Harga Pasar : 

Rp 9.900.000,- / USD 700 (di website luar negeri)


Yamaha DXS12 - front and back views
Dengan ukuran yang lebih kecil yaitu 12" Yamaha sudah menggunakan internal processing yaitu D-XSUB low frequency processing tech dimana menurut teknisi Yamaha processor ini mampu menghasilkan sound low dan bass yang lebih mantap dibandingkan 12" driver lainnya yang sekelas.

Fitur :

  • Frequency Response: 47 Hz to 160 Hz (-10 dB)
  • Crossover: Not specified
  • Max SPL: 131 dB
  • Power Rating: 600 Watts RMS Continuous - 950 Watts Peak
  • Drivers: 12" cone + 2.5" voice coil
  • Input Connectors: 2 x XLR
  • Output Connectors: 2 x XLR
  • Polarity: Normal / Reverse
  • Enclosure Material: Wood
  • Dimensions: 15.6" x 22.1" x 23.4"
  • Weight: 72.8 lb (33 kg)

Kelebihan :

Banyak customer yang memberikan penilaian bahwa subwoofer ini bahkan bisa menghasilkan sound yang sekelas dengan sub 15" dan bahkan 18" dan hal ini disupport oleh spesifikasi Max SPL rating yang diberikan oleh tech spec sheet Yamaha. Sub ini juga sangat mudah untuk di set up dan merupakan salah satu pilihan value for money terbaik dibandingkan dengan merk lainnya yang sekelas.

kekurangan :

Hampir tidak ada.

Overall

Apabila anda membutuhkan subwoofer yang memiliki low yang baik dengan bobot ringan, maka sub ini adalah pilihan yang baik untuk anda.

JBL SRX828SP

93 dari 100. Berdasarkan 20+ ratings and reviews.

Harga Pasar : 

$1.799 (di website luar negeri)


JBL SRX828SP - 2000W Powered  Dual 18
  • Input Connectors: 2 x XLR/TRS
  • Output Connectors: 2 x XLR
  • Polarity: Not specified
  • Enclosure Material: 18 mm Plywood
  • Dimensions: 22.57" x 47.42" x 26.79"
  • Weight: 145 lbs (65.9 kg)

Kelebihan :

Hal paling utama dari sub ini adalah "earth shaking" dengan power dan low yang luar biasa besar sehingga mampu membuat lantai bergetar dan lebih cocok digunakan oleh mereka yang bergerak di bidang rental karena ukurannya yang besar dan bobotnya yang sangat berat. Biasanya digunakan untuk event-event skala besar.

Kekurangan :

Beberapa fitur kontrol hanya bisa diakses melalui aplikasi, dan harganya sangat mahal.

Overall

Apabila anda membutuhkan sub dengan kekuatan masif dan skala besar maka sub ini adalah pilihan yang tepa t untuk anda.

Yamaha DXS15

93 dari 100. Berdasarkan 80+ ratings dan reviews.

Harga Pasar : 

Rp 11.300.000,- / USD 800 (di website luar negeri)
Yamaha kembali lagi menguasai powered subwoofer terbaik dengan DXS-15.
Yamaha DXS15 memiliki fitur yang sama dengan  DXS12 namun dengan woofer yang lebih besar yaitu 15" main driver sehingga anda bisa mendapatkan tendangan angin yang lebih baik dan Max SPL yang lebih tinggi 1 dB serta low end yang lebih besar sekitar 2 Hz.


Fitur :

  • Frequency Response: 45 Hz to 160 Hz (-10 dB)
  • Crossover: Not specified
  • Max SPL: 132 dB
  • Power Rating: 600 Watts RMS
  • Drivers: 15" cone + 2.5" voice coil
  • Input Connectors: 2 x XLR
  • Output Connectors: 2 x XLR
  • Polarity: Normal / Reverse
  • Enclosure Material: Wood
  • Dimensions: 18.9" x 24.4" x 24.5"
  • Weight: 83.8 lbs (38 kg)

Kelebihan :

Hampir semua pengguna DXS sangat puas dengan beberapa yang memberikan apresiasi terhadap suar bassnya yang sangat tebal namun sangat clear dan tidak boomy

Kekurangan :

Hampir Tidak ada

Overall

Sub ini sudah digunakan oleh band dan DJ dengan komentar dari para penggunanya bahwa sub ini adalah sebuah cost effective alternative dibandingkan dengan QSC.

Kesimpulan

Dari banyaknya pilihan subwoofer yang ada, menurut kami dari Nafiri Music memang sulit untuk mencari subwoofer yang terbaik, karena memang untuk pro audio setiap orang memiliki penilaian yang berbeda. Namun dengan mempertimbangkan value for price, maka menurut kami produk Yamaha layak menjadi pertimbangan. Hal ini karena kami melihat adanya perbedaan harga yang cukup besar antara harga di web internasional dengan harga lokal di Indonesia. Sebagai contoh JBL dan QSC, harga di Indonesia jauh lebih mahal dari harga di luar (mungkin karena faktor biaya pengiriman, pajak impor dan sebagainya). Sedangkan untuk produk Yamaha sebaliknya, rata-rata harga di luar lebih mahal dari harga di Indonesia (karena pabrik Yamaha ada di Indonesia). Artinya, menurut kami secara harga berbanding kualitas, produk Yamaha lebih layak dibeli untuk DSR 118W dan DXS series. Kecuali anda adalah penggemar berat suatu merk, misal JBL atau QSC atau Mackie.