Minggu, 12 Maret 2017

Review Boss GT-1 : Multi Effect Pedal Terbaru dengan Ukuran Kecil Namun Sangat Powerful!

Review Boss GT-1 : Multi Effect Pedal Terbaru dengan Ukuran Kecil Namun Sangat Powerful!

Pada kesempatan kali ini kami dari Nafiri Music akan mereview sebuah multi efek digital terbaru dari Boss, yaitu Boss GT-1. Memang Boss sudah terkenal dari jaman dulu dengan efek mobil-mobilan / efek kodok yang dikenal dengan nama stompbox, dan untuk divisi multi efek sendiri sepertinya Boss juga sudah bisa dibilang sebagai pemain lama. Dan Boss sendiri berhasil membuat multi efek yang sudah menjadi legenda dan sangat populer seperti Boss GT-100, dimana anda bisa memasukan beberapa instrument cables dan masuk ke dalam sebuah universe yang memiliki banyak guitar sounds dan textures. Boss GT-1 adalah efek terbaru dan yang paling kompak dari GT family. Dan walaupun efek ini kecil, namun menurut pengamatan kami dari Nafiri Music efek ini tetap memiliki koleksi yang cukup besar dari authentic-sounding classic dan modern tones.

Small Size, Serious Depth
Sangat mudah bagi kami di Nafiri Music utuk membayangkan mengapa Boss GT-1 menjadi modal utama bagi para pemain gitar yang sering melakukan gig / performance. Multi Efek ini memiliki 108 effects, sebuah onboard tuner, sebuah 32-second looper, sebuah expression pedal, sebuah secondary expression pedal input, headphone dan auxiliary jacks, USB connectivity, 99 presets, 99 user-defined patches, dan kemungkinan yang tidak terbatas yang dapat anda eksplorasi sesuai kreatifitas anda. Alat ini juga bisa diperasikan dengan menggunakan baterai atau external adaptor.
Anda dapat mengoperasikan unit ini tanpa harus membaca buku manual sama sekali. Artinya, interface dari multi efek ini sangat intuitif.
Satu hal yang kami temukan dari Nafiri Music adalah bagi anda yang masih baru di dunia digital efek, anda bisa mengoperasikan unit  Boss GT-1 ini tanpa harus membaca buku manual sedikitpun. Walaupun untuk memaksimalkan multi efek ini anda tentunya harus memahami dan mempelajari unit ini secara komprehensif, namun anda bisa menggunakan software Boss Tone Studio editor/librarian untuk mempermudah pekerjaan anda. Anda juga bisa mendownload free preset yang tersedia pada Cloud Server Boss Tone Central.

Dengan berat hanya sekitar 1,5 kg maka efek gitar Boss GT-1 terasa ringan namun padat dan kokoh. Dan dengan ukuran yang menyerupai buku sekolah maka ada beberapa hal yang memang harus dikorbankan, misalnya expression pedal yang tergolong kecil dan ukuran LCD yang kecil sehingga agak menyulitkan anda apabila harus membaca dari jarak agak jauh.

Something for Everyone
Ketika kami dari Nafiri Music menyalakan unit Boss GT-1 ini, kami mencoba beberapa preset yang ada dengan singkatdan kami menemukan tone mulai dari old-school electric blues, modern day metal, stadium rock, dan juga tone ambient space yang cukup aneh dan kreatif.
Ratings
Pros:
Sound yang  realistis. Drive tone yang baik. Fitur yang berlimpah dengan preset yang baik.
Cons:
Ukuran yang kecil artinya anda harus menggunakan tombol yang kecil dan LCD screen yang terbatas.
Tones:

Ease of Use:

Build/Design:

Value:

Harga Pasar:
Rp 2.800.000,-
Boss GT-1 Guitar Effects Processor

Dengan banyaknya preset yang ada, anda juga masih bisa melakukan tweak pada masing-masing preset apabila anda merasa kurang cocok dengan tone yang disediakan. Dengan ukuran yang kecil tentunya cukup sulit bagi anda untuk merubah parameter on the go pada saat live, karena itu kami menyarankan agar anda menyiapkan preset dengan baik sebelum tampil di panggung.

Apabila anda menggunakan efek ini pada amplifier kamar yang kecil, sebaiknya anda menggunakan efek yang tidak terlalu berat karena akan terdengar agak aneh. Sebaliknya, amplifier dengan headroom yang besar seperti amplifier tabung 25 atau 50 watt, maka anda bisa menggunakan efek delay atau reverb dengan bebas.

Kesimpulan
Kami dari Nafiri Music cukup terkesan dengan efek Boss GT-1 ini. Anda bisa menggunakan preset yang ada untuk langsung bermain live, atau anda bisa mengedit sendiri sesuai dengan selera anda. Terutama bagi anda yang suka travelling dengan space terbatas, maka Boss GT-1 dapat menjadi pilihan yang tepat dibandingkan dengan pedalboard yang besar. Dengan harga yang sama dengan satu buah efek stompbox butik, maka anda bisa mendapatkan sebuah digital efek yang ramah di kantong.

Kamis, 09 Maret 2017

Review Line 6 Spider Classic 15 : Amplifier Gitar Modelling Digital Dengan Ukuran Kecil Namun Lengkap!

Review Line 6 Spider Classic 15 : Amplifier Gitar Modelling Digital Dengan Ukuran Kecil Namun Lengkap!



YOUR TICKET TO ROCK


Great tone begins here.


Pada artikel ini kami dari Nafiri Music akan membahas amplifier modelling digital terbaru keluaran dari Line 6 yaitu Line 6 Spider Classic 15. Mengambil inspirasi dari best-selling Spider® IV 15, Spider Classic 15 ini adalah penerus dari amplifier untuk practice dan bedroom yang sudah menjadi legenda di kalangan para gitaris dekade ini. Spider Classic 15 memberikan anda seluruh tone yang anda butuhkan untuk meningkatkan permainan anda. Anda dapat memilih koleksi dari guitar amp models yang ada dan meningkatkan kreatifitas anda dengan effect yang berlimpah dan penuh dengan inspirasi, dan semuanya ini dapat diatur dengan mudah dengan menggunakan Line 6 tone-crafting technology.

ESSENTIAL GUITAR AMP MODELS


Dialed-in and ready to play.


Dari pengamatan Nafiri Music terhadap amplifier Spider Clasic 15 ini, , Line 6 Spider Classic 15 menyediakan tone gitar yang menjadi fondasi terhadap modern dan classic rock. Anda bisa membangun kombinasi dan mengatur settingan yang ada untuk menciptakan signature sound anda sendiri. Speaker bawaan nya sendiri cukup keras dan bisa anda gunakan untuk berlatih di kamar maupun untuk small band practice.

QUALITY GUITAR EFFECTS


Create your own unique sound.


Line 6 Spider Classic 15 memberikan anda classic Line 6 effects yang menjadi trademark mereka sejak tahun 1990an. Anda bisa menambahkan efek reverb, tape atau sweep echo, dan tremolo. Anda juga bisa menciptakan kombinasi anda sendiri dengan 2 efek yang dinyalakan secara simultan. Knob pengaturan terletak di panel depan sehingga anda dapat melakukan pengaturan dengan mudah. Anda juga tidak akan membuang-buang waktu untuk melakukan pengaturan setting yang rumit karena amplifier ini sangat user friendly dan  mudah digunakan.

HANDS-FREE CONTROL OF YOUR AMP


Add a Line 6 FBV foot controller to keep your fingers on the fretboard.


Spider Classic 15 Dapat digunakan bersamaan dengan FBV™ Express MkII dan FBV2 foot controllers sehingga anda bisa mendapatkan fitur hands-free control. Mengganti preset, melakukan adjust tempo-based effects dan menggunakan pedal untuk wah atau volume. Dengan menambahkan FBV foot controller, Spider Classic 15 dapat digunakan dengan mudah untuk live performance.

Spesifikasi dari Spider Classic 15 :


  • 15 watts
  • 1x8" custom-made speaker
  • Four amp models ranging from sparkling clean to high-gain metal
  • Six Smart FX (2 at once) based on celebrated stompbox and studio effects
  • Create, save and recall 4 complete amp settings with the push of a button
  • Bass, Mid and Treble knobs behave like the EQ controls the modeled amplifier
  • Drive knob, Channel volume, Master volume
  • High-quality output for direct-recording
  • Three-quarter closed-back speaker cabinet
  • Built-in tuner
  • Refined design and build
  • Fully compatible with FBV™ Express MkII and FBV2

Senin, 06 Maret 2017

Review Efek gitar Zoom G3XN dan Zoom G3N : Efek Multi Gitar Lengkap dengan Harga Terjangkau Best Seller dari Zoom!

Review Efek gitar Zoom G3XN dan Zoom G3N : Efek Multi Gitar Lengkap dengan Harga Terjangkau Best Seller dari Zoom!



Pada kesempatan kali ini kami dari Nafiri Music akan membahas sebuah produk terbaru dari Zoom yaitu multi efek Zoom G3n dan Zoom G3Xn, dimana kedua model terbaru ini adalah pengganti dari  model sebelumnya yaitu Zoom G3X dan Zoom G3 dimana Zoom menjanjikan pengalaman digital modelling yang sangat realistis dari stompbox, amplifier, dan cabinet emulations.

Menurut pengamatan kami dari Nafiri Music, Zoom G3XN dan Zoom G3N ini adalah versi lebih sederhana dari Zoom G5n, dimana kedua efek tersebut sudah memiliki 70 effect, termasuk di antaranya 80-second looper, plus 10 amp/cab emulations, dan perbedaan dari Zoom G3Xn dengan G3N adalah bahwa Zoom G3XN memiliki built-in expression pedal.

Zoom mengunggulkan teknologi 'fast and intuitive editing'  sebagai key selling point, dengan menjanjikan feeling dari sebuah regular stompbox yang dikombinasikan degan tiga buah LCD display untuk melakukan adjust terhadap effects chain anda, dimana anda bisa menyimpan hingga 150 sebagai patch yang dapat anda panggil setiap saat.

Tiga buah footswitch di bagian atas dapat digunakan untuk menyalakan dan mematikan setiap efek, sedangkan tiga buah footswitch di bawah dapat digunakan untuk bernavigasi setiap patch yang ada.
68 built-in rhythm patterns sudah disediakan, demikian pula dengan stereo ins dan outs, USB recording dan sebuah mic on/off feature, yang dapat anda gunakan untuk mengoptimalkan pedal yang ada untuk digunakan bersamaan dengan real amps atau untuk bermain dan recording langsung ke PA/interface.

Nah apa perbedaan dari Zoom G3n/G3Xn dan kakak mereka yaitu Zoom G5n? Berdasarkan riset kami dari Nafiri Music, perbedaan utama ada pada jumlah patches (150 vs 200), max number of FX in chains (7 vs 9) dan footswitches (6 vs 9). Selebihnya, Zoom G3XN / Zoom G3N dan Zoom G5N memiliki fungsi yang sama.

Tentunya, khas dengan tradisi Zoom sebelumnya, kedua efek multi terbaru ini dijual dengan harga yang sangat terjangkau, yaitu dengan harga kisaran Rp 2.160.000 untuk Zoom G3XN dan Rp 2.000.000 untuk Zoom G3 (pada saat artikel in dibuat).

Minggu, 08 Januari 2017

Review Marshall CODE-25 dan CODE-50 : Amplifier Terbaru dari Marshall dengan Efek Modelling dan Tone Melimpah!

Review Marshall CODE-25 dan CODE-50 : Amplifier Terbaru dari Marshall dengan Efek Modelling dan Tone Melimpah!

Marshall CODE 25


Pada kesempatan kali ini kami dari Nafiri Music kembali akan mereview sebuah amplifier terbaru keluaran dari Marshall pada akhir tahun 2016 ini yaitu : Marshall CODE-25 dan Marshall CODE-50. Marshall CODE ini sebenarnya adalah sebuah lini terbaru dari Marshall yang akhirnya memutuskan untuk masuk ke dalam ranah digital modeling dengan berbagai pilihan power range, muali dari 100-watt head hingga 25-watt combo yang akan kami review pada kesempatan ini adalah untuk Combo 25-watt dan 50-watt. Seperti modeling amp pada umumnya, tujuan dari pembuatan amplifier CODE ini tentunya sangat ambisius : mengumpulkan seluruh signature Marshall tone pada sebuah small combo. Tentunya bukan hal yang mudah ketika anda harus memasukkan seluruh fitur itu ke dalam 25 watt combo dan 10" speaker. Namun menurut kami sendiri dari Nafiri Music, walaupun Marshall CODE-25 tidak akan membuat anda menjual vintage plexi classic anda, amplifier CODE ini secara intuitif memberikan anda kebebasan untuk mengeskplorasi classic Marshall sound dalam skala amplifier untuk latihan, dimana hal ini adalah sesuatu yang sangat berguna bagi pecinta amplifier Marshall seperti kami di Nafiri Music.

Spoken in Code

Sebuah layar LCD screen yang kecil adalah kunci untuk melakukan navigasi terhadap amp model dan effect yang ada di dalam amplifier Marshall CODE ini (anda dapat menggunakan hingga lima dari total25 onboard effect yang ada secara bersamaan).. Anda juga dapat menggunakan tombol ini untuk mengganti power-amp profile yang ada, mengganti cab model, dan menyimpan hingga 100 preset. Anda bahkan tidak perlu menggunakan instruction manual untuk bernavigasi di CODE-25 / CODE-50 ini. Cukup nyalakan saja power siwtch dan anda bisa mulai menggunakan preset knob untuk mencari sound yang anda suka sesuai dengan selera.
Amplifier Marshall CODE-25 dan CODE-50 ini memiliki 3-band EQ, gain, dan volume control yang sangat mudah dan responsif, dan dapat diganti dengan menggunakan preset yang ada. Effects, amp dan cab simulations, serta modulation juga dapat di mix dan match dengan cara menahan tombol yang terkait dan memutar preset knob. Apabila anda ingin membuat preset sendiri atau mengganti preset yang sudah ada, anda cukup menahan exit/store switch.



Marshall  CODE- 25 / CODE-50 juhga dapat digunakan sebagai interface dengan digital audio workstation melalui USB, dimana pada mode ini amp ini dapat digunakan sebagai digital recording interface. Marshall juga menganjurkan anda untuk menggunakan smartphone Gateway app sehingga anda bisa mendapatkan additional control, sharing, dan saving option untuk setiap preset dari Marshall CODE. Kami dari Nafiri Music menemukan bahwa merubah parameter jauh lebih mudah dengan menggunakan Marshall Gateway app, dan anda juga mendapatkan tampilan visual yang lebih intuitif dibandingkan dengan LCD screen kecil yang ada di amplifier.

What’s in the Wheelhouse

Dengan 100 preset yang ada, kami dari Nafiri Music menyimpulkan bahwa Marshall CODE memiliki sound yang tepat bagi semua orang.Mayoritas dari patch yang ada memang ditujukan untuk musik rock dan metal, dan cocok untuk digunakan baik pada gitar single coil maupun humbucker. Ketika kami mencoba preset yang ada, kami menemukan beberapa preset yang bagus, misalnya  Number 13,  “JCM 800 Heaven,” kami mendapatkan sound yang is punchy dan crunchy, namun anda juga bisa menemukanj sound yang aneh seperti contohnya “Virus,” dimana anda bisa mendapatkan pitch-shifting sound. Secara overall  Marshall-Softube (MST) technology mampu menangkap tone dari setiap amplifier yang dimodel ke dalam Marshall CODE ini. Dan walaupun menurut pendengaran kami dari Nafiri Music beberapa dari preset yang ada terdengar cukup digital—terutama ketika ada effect yang digunakan—namun cukup mudah bagi kami untuk mendapatkan good-sounding classic Marshall sound yang sudah cukup untuk latihan, membuat demo, dan recording dimana anda tidak perlu mendapatkan picture-perfect replication.

Kesimpulan

Dengan harga yang terjangkau (kurang lebih harga Rp 2.200.000,- untuk CODE-25 dan Rp 3.450.000,- untuk CODE-50), kami dari Nafiri Music mengambil kesimpulan bahwa Marshall CODE ini adlah sebuah plug-and-play amplifieryang dapat di tweak dengan mudah ketika anda menggunakan Gateway app. Dan ketika anda tidak mampu untuk membeli setiap amplifier yang dimodel oleh CODE ini, maka anda bisa mendapatkan spirit dari masing-masing amplifier legend
dari Marhsall tersebut tanpa harus mencairkan deposito atau tabungan anda.


Ratings
Kelebihan:
100 Presets dengan banyak ruang untuk eksperimen. USB interface yang dapat berfungsi sebagai DAW.
Kekurangan:
LCD screen yang kecil
Harga Pasar (pada saat artikel ini dibuat) :
Rp 2.200.000,- untuk Marshall CODE-25 dan Rp 3.450.000,- untuk Marshall CODE-50

Tones:

Kemudahan:

Desain:

Value:

Senin, 26 Desember 2016

Review Peavey Classic 20 MH Mini Head : Amplifier Tabung dengan Sound Classic Tube Distortion dan Tweed Finish!

Review Peavey Classic 20 MH Mini Head : Amplifier Tabung dengan Sound Classic Tube Distortion dan Tweed Finish!

Pengamatan kami dari Nafiri Music, belakangan ini trend mini amplifier head sedang naik daun....terutama untuk mini head dengan tabung. Beberapa contoh dari trend yang sedang digandrungi oleh para gitaris di antaranya misalnya Orange Amplifier dengan Orange Micro Terror, Tiny Terror, Dark Terror, dan OR15 Head. Kemudian diikuti juga oleh Peavey dengan 6505 Mini Head, Valve King Mini Head, dan yang terbaru adalah Peavey Classic 20 Mini Head. Anda tidak lagi perlu membawa atau menggunakan 100 Watt head dengan 4x12 cabinet dan bahkan apabila anda menemukan teman atau gitaris yang menggunakan 100 watt head di panggung, kebanyakan hanya untuk show saja. Karena rasanya tidak lucu apabila mereka menggunakan amplifier seukuran toaster roti panggang di panggung, namun apapun alasannya Mini Head jauh lebih ringan dan mudah dipindahkan naik turun ke atas panggung tanpa harus membuat punggung anda sakit atau terjepit karena beban berat hanya untuk perform set list selama 30 menit atau 15 menit saja! Anda hanya perlu menggunakan amplifier kecil yang memiliki tone yang baik, pedal yang baik, mic yang baik, dan PA yang baik untuk bisa perform dengan kapasitas maksimal....terutama apabila gig tersebut berada di indoor yang tidak terlalu besar atau outdoor dengan kapasitas lapangan basket.

Berdasarkan riset kami dari Nafiri Music, setelah kami mengecek ke beberapa teman gitaris dan player, banyak gitaris Blues, Country dan Rock yang menyukai Peavey Classic amplifier dan mendapatkan vintage hingga contemporary tone dengan mudah, dan Peavey Classic 20 MH menyediakan tone yang maksimal dengan packing yang kompak dan mudah dibawa-bawa. Dengan power amp dan preamp tabung, dan power 20-Watt Peavey Classic 20 MH menggunakan dua buah EL84 power tube dan 3 12AX7/ECC83 preamp tube. Amplifier ini juga memiliki dua channel yang memiliki gain structure dan voicing yang sama dengan Peavey Classic series.Kedua channel tersebut juga memiliki three-band EQ, reverb dan effects loop yang di sharing bersama. Seluruh channel, effects loop dan reverb dapat anda kontrol dengan menggunakan footswitch. Peavey juga sudah memberikan fitur TSI tube monitoring sehingga anda bisa mengecek status dari power tube anda, dan apabila memang ada tube yang perlu diganti, maka TSI ini akan meberitahu anda tabung mana yang harus diganti. Pada panel belakang anda akan menemukan fitur Microphone Simulated Direct Interface dengan XLR output dan USB out, speaker defeat switch dan tiga posisi power attenuator switch sehingga mini head ini akan sangat sempurna untuk lingkungan studio.

Survey kami dari Nafiri Music, mayoritas gitaris setuju bahwa hal terbaik dari amplifier tabung adalah slightly broken up sound yang bisa kita dapatklan ketika kita memaksa amplifier ini bekerja melewati volume tertentu. Masalahnya adalah, amplifier tabung sangat powerful sehingga apabila anda menvoba untuk mendorong 100 watt atau 40 Watt valve amp hingga mencapai titik breakup pada ruangan kecil seperti kamar anda atau studio anda maka anda bisa menjadi tuli / pengang jauh sebelum anda bisa mendapatkan tone yang anda cari tersebut.  Hal ini membuat amplifier tabung kecil saat ini menjadi populer karena anda bisa mendapatkan sound broken up tersebut tanpa harus memecahkan gendang telinga anda. Peavye Classic 20 MH ini memberikan anda power yang cukup untuk bermain pada situasi yang berbeda-beda , dan amplifier ini juga sangat mudah digunakan serta kontrol setnya sangat mudah dipahami. Fitur terbaiknya adalah Attenuator switch, dimana anda bisa mengganti power amplifier dari 20, 5 atau bahkan hanya 1 Watt. Artinya, anda bisa merekam secara langsung dari amplifier ini ke Audio Interface anda dengan suara yang tidak mengganggu tetangga dengan pilihan 1 Watt setting dengan posisi yang di cranked up untuk mendapatkan driven valve tone dengan volume yang tidak kencang. Apabila anda bermain di gig yang membutuhkan volume yang lebih besar, tidak masalah, anda bisa memilih settingan 5 Watt, dan apabila anda ingin menggunakan amplifier ini pada gig yang lebih besar anda bisa menggunakan 20 watt untuk mendapatkan volume maksimal. Perlu diingat bahwa tone akan bervariasi tergantung pada cabinet apa yang anda gunakan (anda bisa memilih opsi impedance pada panel belakang). Ketika kami dari Nafiri Music mencoba dengan cabinet 4x12, suara clean tone yang dihasilkan sangat warm, powerful dan responsive, dengan wide dynamic dan tonal range yang luas. Karakter yang dihasilkan cenderung bluesy, rocky clean, dan bukan jernih seperti suara bel, terutama ketika kami melakukan cranked up terhadap amplifier ini, namun suara tone yang dihasilkan sangat baik. Fitur onboard Reverb juga tergolong high quality, mulai dari chime yang lembut hingga reverb cathedral yang sangat luas. Untuk channel drive sudah menggunakan Pre dan Post control, dimana Pre lebih berfungsi sebagai gain control dan post berfungsi sebagai channel volume. Gain (pre) control yang disediakan juga memiliki tone yang sangat luas mulai dari blues/rock hingga ke sound yang cenderung saturated metal. Menurut kami dari Nafiri Music, channel kedua ini cukup mengejutkan karena biasanya amplifier kecil tidak memiliki sound sebaik ini, sound overdrive yang dihasilkan sangat baik sehingga anda tidak perlu lagi menggunakan OD / Distortion pedal tambahan. Ketika anda menaikkna level gain juga tidak terdengar suara yang muddy atau kehilangan clarity-nya. Overall, Peavey Classic 20MH memiliki definite/distinctive sound yang sangat familiar bagi para pengguna amplifier Peavey. Untuk 3 band EQ yang disediakan bekerja dengan sangat baik dan semua komponen diatur sedemikian rupa sehingga dapat dengan mudah diganti atau diatur pada saat live performance.



Kesimpulan kami dari Nafiri Music, Peavey Classic 20 MH adalah sebuah portable amp head kecil yang sempurna dan dilengkapi dengan tone yang membuat para gitaris tersenyum dengan kepuasan dan menginginkan untuk bermain lagi dan lagi dengan amplifier ini.Selain itu, amplifier ini juga powerful untuk digunakan sebagai gigging amp dan adanya pilihan untuk mengganti tingkat output yang digunakan membuat amplifier ini cocok untuk berlatih di rumah juga maupun di studio.

Jumat, 23 Desember 2016

Review Mic RODE NT2-A : Salah Satu Microphone Terbaik Untuk Recording Dengan Fitur Multi Pattern dan Harga Terjangkau!

Review Mic RODE NT2-A : Salah Satu Microphone Terbaik Untuk Recording Dengan Fitur Multi Pattern dan Harga Terjangkau!

Dalam dunia microphone, tentu ada beberapa merk yang sudah tidak asing bagi kita di antaranya adalah Shure, Sennheiser, Audiocore, AKG, Audio-Technica, dan beberapa merk lain. Nah, pada kesempatan kali ini kami dari Nafiri Music akan membahas / mereview sebuah produk dari RODE yang sudah menjadi pemain lama pada industri profesional broadcasting dan recording. RODE ini sendiri adalah mic yang berasal dari Australia dan masih made in Australia. Produk yang akan kita review dari Nafiri Music adalah tipe RODE NT2-A, dimana tipe ini adalah pengganti dari tipe sebelumnya yaitu RODE NT2 dan sudah menjadi pemimpin terdepan pada industri tata suara.


Ketika beberapa model dari mic ternama / brand ternama sudah membuat lini produksi di China, atau bahkan menggunakan produk China kemudian menggunakan label nama sendiri, maka RODE bisa menyatakan bahwa mereka sudah pernah melakukan hal ini sebelumnya, namun sekarang mereka sudah merubah strategi mereka. RODE pada awalnya adalah salah satu dari brand pertama yang memanfaatkan dan memproduksi mic mereka pada Chinese manufacturer, namun dalam beberapa tahun terakhir ini mereka telah memindahkan seluruh lini produksi mereka ke Australia, dengan menggunakan state-of-the-art automated machine dan circuit-board assembly device yang menggantikan tenaga manusia manual. Bahkan bagian komponen capsule manufacturing yang biasanya secara tradisional dibuat dengan menggunakan tangan sudah bisa digantikan oleh high-precision machine. Dengan berinvestasi pada mesin-mesin canggih, hal ini artinya RODE harus bisa menjual produk mereka dalam jumlah besar untuk bisa mencapai Break Even Point, namun untungnya RODE sudah memiliki reputasi dalam membuat high-quality mic pada rentang harga medium bahkan cenderung low price, sehingga kami dari Nafiri Music yakin bahwa hal ini bukan masalah berarti bagi mereka.

Dari NT2 ke NT2A

Mic RODE NT2A ini menggantikan tipe NT2, dimana NT2 ini adlah mic Rode terakhir yang dibuat di China. Walaupun hal ini adalah sebuah pilihan yang sulit bagi RODE, karena saat itu NT2 penjualannya sangat baik. Namun sepertinya RODE ingin memutuskan seluruh hubungan mereka dengan produsen China sehingga mereka bisa menulis Made In Australia pada mic mereka dan membedakan mereka dengan merek 'Made In China' lainnya.
BUkan hanya update desain saja, namun RODE NT2A terlihat sangat berbeda dibandingkan dengan pendahulunya, dengan inset panel yang menjadi rumah / casing bagi pattern, filter, dan pad switch. Di dalamnya, komponennya juga jauh berebda. Mic ini menggunakan teknologi FET dan transformerless dan dapat di switch antara figure-of-eight, omni, atau cardioid mode, dan memiliki pilihan antara 80Hz atau 40Hz low-cut filter frequencies dan juga filter-bypass switch position. Persamaan dengan model sebelumnya, anda juga bisa memilih antara of 5dB atau 10dB pads.
Sebuah faktor penting yang sering dilupakan oleh beberapa produsen mic adalah mereka terkadang sering tidak memperhatikan efek dari  acoustic properties yaitu housing / casing terhadap sound yang dihasilkan. Namun Rode menggunakan sebuah mathematical modelling untuk mengurangi interaksi antara capsule dan rumahnya, dan menggunakan dual-diaphragm, one-inch capsule yang memang dikembangkan untuk model yang legendaris yaitu RODE K2 tube microphone. Body dari RODE NT2A terbuat dari solid cast metal yang sudah dipoles sebelum nickel plating untuk memberikan sebuah finishing yang sangat mewah. Sebuah locking ring di bawah body digunakan untuk Rode shockmount. Heat-treated steel mesh digunakan untuk melindungi capsule kepala dari mic ini.

Spesifikasi Teknis

Berdasarkan riset kami dari Nafiri Music, Rode mic adalah salah satu dari beberapa mic yang sangat sunyi pada rentang harga ini, dengan equivalent input noise dari NT2A yang hanya 7dBA (diukur berdasarkan IEC651 dan IEC268-15), yang artinya mic ini sekitar 10dB lebih senyap dari kompetitor mic lainnya. Angka ini juga dilengkapi dengan 87dB signal-to-noise ratio pada 1kHz (menggunakan referensi 1Pa), tanpa mengorbankan maximum SPL-nya. Daktanya, RODE NT2A memiliki 147dB maximum SPL yang spektakuler tanpa pads switched in, dan hingga 157dB dengan menggunakan 10dB pad in. Selain NASA rasanya tidak ada yang memilki noise sebesar ini!
Rode NT2A

The frequency response of the mic, with no low-cut switches engaged, runs down to below 20Hz and extends to in excess of 20kHz, with a moderate presence rise above around 3kHz rolling off again above 15-16kHz. The mic is also pretty sensitive, yielding -36dB (reference 1V/Pa), and the dynamic range is an incredible 140dB with a maximum output level before clipping of some +16dBu. So far, then, the NT2A looks impressive, both mechanically and electrically, but the really important thing about any mic is how it sounds.

Penggunaan

ISangat sulit bagi kami dari Nafiri Music untuk menjelaskan sound dari RODE NT2A ini karena sound adalah sebuah hal yang subyektif, namun secara garis besar mic ini adalah sebuah mic yang neutral, dengan smooth tonal balance pada seluruh spectrum. pada cardioid mode mic ini terdengar sangat detail pada top end tanpa sound yang harsh / kasar, dan pada lower end dari vocal range kita bisa mendapatkan sound yang solid dan well-focused dengan degree of depth serta authority yang sangat baik. Broad dan subtle presence peak juga membantu dalam mengeluarkan detail tanpa membuat sound yang direkam menjadi aggressive, namun menurut kami dengan penggunaan K2 capsule hal ini lah yang berkontribusi sangat besar pada sound dari mic ini. Seperti halnya classic large-diaphragm mics, RODE NT2A secara halus mengakomodir natural sound, tanpa membuat suara tersebut terdengar terlalu jelas.
Apabila digunakan sebagai acoustic guitar mic, RODE NT2A juga sangat baik, walaupun tonal contribution pada segmen ini menurut kami dari Nafiri Music hampir sama dengan cost-effective mic lainnya (seperti Shure SM57, Sennheiser E609, dsb)  dan beberapa dari kompetitornya mampu menghasilkan sound yang sangat baik. Namun RODE NT2A ini sangat menonjol dalam hal background noise yang sangat rendah, sehingga instrumen yang sangat sunyi sekalipun dapat direkam dengan jernih apabila anda menggunakan mic preamp yang baik. Dengan adanya extraordinary headroom artinya anda bisa menggunakan RODE NT2-A ini pada guitar amplifier yang sangat keras volemenya dan mic ini bisa menangkap sound tersebut tanpa distortion, untuk hal inilah RODE NT2-A menyediakan pad switches.
Untuk  figure-of-eight position mic ini memiliki tonal yang sama dengancardioid pattern, namun pada pola omni aanda bisa menggunakan sound ruangan untuk berkontribusi pada suara yang direkam, sehingga tonal yang dihasilkan bisa berbeda-beda tergantung pada kondisi ruangan yang direkam. Seperti yang sudah di prediksi oleh kami dari Nafiri Music, omni pattern terdengar lebih open, namun pada cardioid mode RODE NT2A masih terdapat sound ruangan walaupun lebih kecil.
Secara Overall kami dari Nafiri Music sangat merekomendasikan Mic RODE NT2-A ini terutama dengan attractive price yang tergolong terjangkau, namun dibuat dengan kualitas terbaik. Mic in memiliki classy sound yang bisa digolongkan sebagai rich dan natural, dan mic ini sangat senyap, serta memiliki konstruksi yang sangat baik, Dengan built surface-mount circuit boards dan minimal wiring. Beberapa mic mencoba untuk menggunakan coloration untuk mencover up kelemahan mereka, namun pada RODE NT2-A ini kita bisa mendapatkan natural sound dengan presence peak yang sangat ringan.

Kamis, 22 Desember 2016

Review Boss Katana-50 dan Katana-100 : Amplfier Gitar Pertama dari Boss dengan Fitur Lengkap Namun Harga Terjangkau!

Review Boss Katana-50 dan Katana-100 : Amplfier Gitar Pertama dari Boss dengan Fitur Lengkap Namun Harga Terjangkau!



Pada bulan September 9, tahun 2016 ini Boss baru saja memperkenalkan produk terbaru mereka Katana amp series, dimana Katana ini adalah sebuah lini guitar amplifier dengan konsep refined rock tones dan tentunya built-in Boss effect. Dikerjakan oleh konsep dan team yang sama yang mengerjakan Waza amplifier yang tersohor, Katana series menjadi simbol perjuangan Boss untuk memastikan dan mengejar ultimate rock sound tone. Dengan fitur class-defying tone, touch response, dan presence, Katana amp sangat sempurna bagi para gigging guitarists, namun juga sangat cocok untuk recording maupun hanya sekedar practice di rumah.

Berdasarkan test kami dari Nafiri Music, amplifier Katana ini mampu menghasilkan smooth, cutting rock tones yang sudah menjadi trademark dari BOSS. Dengan menggunakan proprietary circuit design dan teknik meticulous tuning, BOSS Katana series berhasil mengkombinasikan apa yang kita kenal sebagai traditional craftsmanship dan breakthrough functions sehingga terciptalah sebuah amplifier yang tidak salah kalau disebut sebagai "true next-generation rock amplifiers".

Pada dasarnya Katana lineup terdiri dari 3 buah combo amplifier dan sebuah amplifier head. 50-watt Katana-50 dan 100-watt Katana-100 dilengkapi dengan custom 12-inch speaker. Sedangkan untuk Katana- 100/212 memiliki 100 watt power dan dilengkapi dengan 2x custom 12-inch speakers. Untuk 100-watt Katana-Head sendiri didesain untuk digunakan dengan external speaker cabinet seperti such as Waza Amp Cabinet 412, namun sudah disediakan integrated monitor speaker sehingga anda bisa mendapatkan tone preview dan bisa berlatih di kamar.

Setiap Katana amp memiliki fitur 5 buah selectable amp characters : Clean, Crunch, Lead, Brown, dan Acoustic. Setiap character kemudian di fine-tune oleh Boss engineering team untuk mendapatkan professional sound yang beragam terutama untuk pecinta musik rock. Dengan menggunakan Waza amp sebagai basis dan dasarnya, Brown character berhasil menciptakan high-gain tone yang sangat dicintai oleh para rock player..sedangkan Acoustic character membuat amplifier ini lebih luas lagi penggunaannya dimana anda bisa mendapatkan natural tone untuk acoustic-electric guitars.
Setiap Katana amp juga sudah termasuk akses ke 55 Boss effects, yang tentunya dapat anda custom sendiri. Dengan menggunakan free BOSS Tone Studio editor software. Hingga 3 effect dapat anda gunakan secara bersamaan.

Dengan adanya fitur powerful Tone Settings pada Katana amps, maka anda sebagai player dapat menyimpan amp dan effects settings untuk anda recall secara instan. Anda juga bisa mengkoneksikan optional footswitch dan expression pedal untuk mendapatkan hands-free control. Katana-Head juga sudah men-support control via MIDI.

Walaupun Katana amps memiliki banyak sekali advanced features, namun amplifier ini masih memiliki intuitive interface sehingga anda bisa melakukan dial terhadap sound dengan cepat.. Terdapat juga sebuah innovative Power Control function yang berfungsi untuk mendapatkan cranked-up tones pada low volume, sebuah benefit yang sangat luar biasa terutama apabila anda bermain pada panggung kecil atau hanya latihan di kamar.

Untuk harganya sendiri, menurut kami dari Nafiri Music sangat terjangkau dimana Katana-100 dibanderol dengan harga list Rp 5.700.000,- dan Katana-50 pada harga Rp 3.800.000,-. Untuk mendapatkan harga diskon terbaik, silakan kontak sales kami di Nafiri Music.

Senin, 19 Desember 2016

Review Peavey 6505 Mini Head : Amplifier Tabung Mini 20 Watt dengan Karakter Peavey 6505 yang Legendary!

Review Peavey 6505 Mini Head : Amplifier Tabung Mini 20 Watt dengan Karakter Peavey 6505 yang Legendary!

Pada kesempatan kali ini kami dari Nafiri Music akan mereview amplifier gitar Peavey terbaru yang baru saja masuk yaitu : Peavey 6505 Mini Head. Peavey Mini amps dan micro head adalah sebuah trend yang sedang hot belakangan ini di kalangan gitaris dan musisi. Bahkan saat ini muncul sebuah subculture dari high-gain micro metal amplifier yang mulai mendapatkan popularitas. Peavey’s 6505 MH adalah salah satu tambaghan terbaru di dalam trend “baby metal amp” yang sedang booming belakangan ini. Dengan power tabung sebesar 20-watt, two-channel, dual-EL84 membuat amplifier mini ini mampu mempertahankan sound yang khas dari Peavey yang legendaris di kalangan gitaris rock dan metal. Peavey juga menambahkan beberapa fitur baru sehingga amplifier ini tidak hanya bisa digunakan untuk berlatih di kamar dan studio namun juga cocok untuk digunakan pada ranah real-world recording dan gigging sekalipun.



Blood Brothers

Apabila anda pernah menggunakan 6505 sebelumnya, maka layout dari 6505 MHseharusnya sangat familiar bagi anda : channel select button, independent pre-gain dan post-gain control knob untuk rhythm dan lead channel (serta bright dan crunch button untuk rhythm channel), reverb knob, dan power amp resonance serta presence control knob. Namun ada beberapa perbedaan yang penting, tidak seperti Peavey 6505 100 watt yang besar, Peavey 6505 MH menggunakan shared EQ section untuk kedua channelnya.
Fitur baru di antaranya adalah dua tube status indicator lights yang terletak persis di atas standby dan power button. Jika indikator menyala berwarna hijau, artinya semuanya baik-baik saja. Apabila indikator berwarna merah, maka artinya amplifier tidak bekerja secara maksimal dan membutuhkan re-bias. Peavey juga menyediakan auto reset feature yang membuat tabung keluar dari circuit sehingga anda bisa terus bermain tanpa merusak amplifier anda.
Pada panel belakang, anda akan menemukan fitur-fitur yang tidak ada pada Peavey 6505 biasa : sebuah voltage switch sehingga anda bisa memilih power 20-watt, 5-watt, atau bahkan 1-watt operation sekalipun, sebuah cabinet-and-mic-emulating direct output, dan sebuah USB output yang dapat digunakan untuk direct recording. Peavey juga menyediakan button untuk speaker enable/defeat dan ground lift, serta sebuah headphone jack.
Bedroom to Brown to Brutal

Sudah bukan rahasia lagi bahwa Peavey 6505 aslinya adalah Amplifier yang digunakan oleh Eddie Van Halen yaitu Peavey 5150.Ketika kami dari Nafiri Music mencoba 1-watt setting yang digunakan pada rhythm channel, walaupun channel ini seharusnya adalah clean channle namun pada setting 1-watt maka kami mendapatkan sound yang cenderung dirty pada posisi pre-gain di atas dua. Kadang-kadang ketika produsen amplifier mendefinisikan low-wattage amp sebagai “bedroom-level,” sebenarnaya volume yang dihasilkan cenderung lebih keras dari yang seharusnya. Namun pada Peavey 6505 MH ketika kami mencoba rhythm channel, maka kami mendapatkan bedroom volume level yang sangat baik dan tidak terlalu keras pada posisi sekitar 7 pada post-gain knob.
Ratings
Pros:
Killer tone dan fungsi serta fitur yang sangat banyak pada sebuah amplifier kecil yang fleksibel dan portable serta mudah dibawa-bawa untuk gig.
Cons:
Shared EQ section pada kedua channel.
Tones:

Ease of Use:

Build/Design:

Value:


Street:
Rp 6.250.000,-
Peavey 6505 MH
Ketika kami dari Nafiri Music mencoba lead channel pada 1-watt mode, amplifier ini menghasilkan sound yang menggigit pada posisi 2 pada post-gain knob. Ketika kami menaikkan gain hingga ke posisi setengah, maka kami mendapatkan sound yang sangat baik dimana sustain nya panjang daan jelas dan sound fundamental yang dihasilkan sangat jelas sehingga sangat cocok untuk lead dan shredding. Untuk rhythm parts, muted, single-note figures pada senar bawah memiliki presisi dan artikulasi yang sangat baik.
Too Dirty to Be Clean

Kami tidak menemukan low-gain sound pada lead channel, namun apabila kita mengecilkan volume gitar kita maka kita bisa mendapatkan roll back gain yang cukup. untuk sound overdrive yang tidak terlalu agresif. Anda juga bisa menggunakan rhythm channel yaitu dengan crunch mode, dimana sound  low-to-mid gain yang dihasilkan sangat baik dan warm. Dengan posisi pre-gain knob diset di sekitar 5, anda bisa mendapatkan sedikit sound dirt. Pada posisi 6 dan seterusnya, anda akan mendapatkan sound dirty yang sangat cocok digunakan untuk blues-rock leads.
Pada  5-watt dan 20-watt setting, rhythm channel memberikan clean headroom yang cukup banyak. Namun pada lead channel, kami menemukan bahwa kita harus bermain pada gig-level volume. Jangan terkecoh oleh ukurannya yang kecil : Peavey 6505 MH dapat menciptakan suara yang sangat bising untuk telinga anda!
Throw Away Them Modelers, Son

Peavey 6505 sudah sangat sering ditiru oleh modeling amp. Dengan tambahan USB output maka amplifier ini bisa menjadi alternatif yang baik ketimbang anda membeli sebuah amp modeller. Apabila anda memiliki sebuah digital workstation, maka anda bisa mendapatkan sound dari 6505 yang murni.
Kami dari Nafiri Music mencoba menggunakan Peavey 6505 MH dengan MacBook Pro menggunakan software GarageBand, dan amplifier ini sudah secara otomatis dikenal sebagai input device. Kami tidak membutuhkan driver apapun — hal ini adalah sebuah nilai plus! Dengan built-in speaker defeat button diaktifkan, maka kami dari Nafiri Music bisa melakukan cranking amp dan merecord dengan tone yang dahsyat tanpa suara yang bising dengan volume ruangan yang normal. Bagi para fans 6505 tones yang tidak memiliki ruangan kedap suara yang profesional, maka ini adalah cara terbaik untuk merekam sound dari amplifier ini pada jam malam sekalipun.
Kesimpulan

Apabila anda adalah fans dari Peavey 6505, maka menurut kami dari Nafiri Music amplifier kecil ini adalah sebuah produk yang sangat serius. Pertama amplifier 6505 MH ini memiliki banyak output options dan pilihan power configurations yang membuat amplifier ini super-practical dan merupakan pilihan yang fleksibel untuk rehearsing, recording, atau pun live gig dimana anda tidak perlu membawa-bawa full stack dengan power sebesar 200-watt. Ukuran head yang compact dan bobotnya yang ringan artinya anda bisa membawa amplifier kecil dengan tone machine yang dahsyat ini kemanapun anda pergi. Dengan harga hanya sekitar Rp 6.250.000,- (pada saat artikel ini dibuat), micro metal monster ini adalah salah satu amplifier tabung mini terbaik yang bisa anda beli.

Rabu, 21 September 2016

Review LD Systems CURV 500 : Mini Line Array / Column Array Dengan Sound Jernih dan Setting Fleksibel!

Review LD Systems CURV 500 : Mini Line Array / Column Array Dengan Sound Jernih dan Setting Fleksibel!

Pada kesempatan kali ini kami dari Nafiri Music akan mereview sebuah jenis sound system yang sedang trend belakangan ini yaitu Column Array dan Mini Line Array. Seperti sudah kita ketahui bersama bahwa saat ini Column Array dan Mini Line Array / Portable Line Array semakin menjamur seiring dengan kemajuan teknologi di dunia audio. Kita bisa menemukan Column Array dan Mini Line Array hampir di setiap aplikasi indoor, seperti ruang meeting, cafe / bar, gereja / worship house, mini konser / small live concert dan DJ dengan kapasitas 150-200 orang. Pada  umumnya Column Array dan Mini Line Array ini berukuran kecil dan mudah dibawa-bawa dan dipindahkan, dan diprakarsai oleh Bose L1 dan HK Audio, kemudian tentuny diikuti oleh para produsen lainnya tidak terkecuali RCF, Wharfedale, Turbosound, serta LD Systems. Untuk desain yang paling unik ada di LD Systems dengan model terbarunya yaitu LD Systems CURV 500, dimana desain dari PA ini mengkombinasikan kelebihan dari line–source sound system dengan desain yang modular dan fleksibel. Nah seperti apakah LD Systems Curv 500 ini? Silakan anda simak artikel di bawah ini apabila anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai kelebihan dari produk ini.
LD Systems Curv 500 ES
LD Systems Curv 500 adalah sebuah PA yang kompak dan ringan (dengan bobot 22kg max) dan sebuah modular sound system, yang dapat dibeli langsung dengan tiga konfigurasi baik untuk aplikasi mono ataupun stereo. Dengan format yang sudah familiar, yaitu sebuah powered sub yang memberikan power juga ke empat buah speaker satelit pasif 16 ohm yang kompak. Konfigurasi yang paling kecil mencakup satu buah sub yang memberikan feed ke speaker satelit secara stereo, dan anda bisa juga meningkatkan konfigurasi menjadi dua–satelit–per–sisi stereo. Untuk keperluan review ini, kami menggunakan empat–satelit, mono ‘ES’ (Entertainer Set) untuk review, yang sangat cocok digunakan untuk solo/duo acts untuk perform di bar, namun juga cocok untuk digunakan untuk kebutuhan lain seperti studio dance, sekolah, atau AV presentations. Walaupun LD Systems adalah sebuah perusahaan dari Jerman, namun untuk produksinya LD sudah bekerja sama dengan perusahaan dari China sehingga harganya bisa tetap kompetitif.
Dengan frequency response 47Hz hingga 20kHz, dan total system power mencapai 460 Watts, dan mampu memproduksi sound pressure level hingga 128dB (peak; sekitar 120dB continuous level), sehingga PA ini sangat cocok untuk skala kecil, yang membutuhkan full–range applications atau sebagai vocal PA pada venue yang kecil. Sebuah rotary switch pada sub control panel dapat digunakan untuk mengkonfigurasikan internal DSP untuk mengoptimisasi system tersebut untuk satu, dua atau empat satelit speaker.
Setiap speaker satelit mengunci ke speaker berikutnya dengan menggunakan sliding latch yang juga berfungsi sebagai penghantar semua signal listrik dimana speaker satelit yang paling bawah mengunci ke SmartLink adaptor dan mengkonversi sambungan tersebut menjadi Speakon sehingga subwoofer dapat memberikan power ke speaker satelit di atasnya. Adaptor ini juga sudah termasuk sepasang socket pole mount, yang disematkan di bagian atas dari sub. Pole socket mana yang akan anda gunakan tergantung dari berapa speaker satelit yang anda gunakan, karena pole socket tersebut memiliki dua buah angle yang berbeda.
Sebagai tambahan dari subwoofer/mixer dan speaker satellites, system yang kami review juga sudah termasuk sebuah SmartLink adaptor, sebuah speaker cable, dan IEC mains cable serta tidak lupa sebuah mounting pole. Dengan empat buah speaker satellites yang disambung bersamaan, maka system ini sudah memiliki karakter dari line array dengan adanya acoustic coupling di antara speaker yang ada. Hal ini mengubah karakteristik dari frekuency response yang dihasilkan, sehingga kita perlu menyesuaikan sub sesuai dengan jumlah satelit yang digunakan.
The WaveAhead vertical driver configuration endows the satellites with a claimed 110 x 10–degree (horizontal by vertical) dispersion.
WaveAhead vertical driver configuration yang digunakan oleh speaker satellites diklaim mampu memberikan dispersi hingga 110 x 10–degree (horizontal by vertical).
Bagian depan dari speaker satellite memiliki diameter yang sangat ramping hanya 12cm persegi, namun konstruksinya sangat kokoh dengan powder–coated aluminium cases yang dirangkai bersama menjadi sebuah sistem curving array. Setiap satellite speaker memiliki sebuah four–inch driver plus tiga one–inch tweeter; anda mungkin tidak bisa melihat komponen tersebut melalui metal grill yang ada, namun tiga tweeter yang ada diatur dengan sebuah vertical line, dan dipasang di depan four–inch driver. Pengaturan driver ini dinamakan WaveAhead technology, dan kita mendapatkan dispersi sebesar 110 derajat pada posisi horizontal namun hanya 10 derajat untuk posisi vertical plane (untuk setiap individual speaker). Hal ini sangat membantu pada posisi ruangan yang sulit dimana anda bisa menempatkan sound PA anda  pada titik yang tepat, dan anda tidak perlu menambahkan konfigurasi ceiling dan floor speaker lagi.
Sebuah kabel pendek yang sudah disertakan mengkoneksikan salah satu dari dua satellite output dari sub ke base dari SmartLink adaptor; dimana satellite output kiri dan kanan yang ada pada sub memiliki Speakon connector yang berbeda, walaupun anda hanya perlu menggunakan satu saja pada konfigurasi mono setup. Untuk fixed installations dan desktop applications, sebuah terminal block connector sudah disediakan di belakang SmartLink adaptor.
Power untuk speaker satellite berasal dari power pack yang ada di dalam sub (325 x 383 x 491mm), yang dapat digunakan untuk mendrive hingga empat speaker satellite pada konfigurasi mono atau dua pasang pada posisi stereo. Untuk system dua–plus–dua stereo anda hanya membutuhkan sebuah tambahan SmartLink adaptor dan sebuah floor stand. SmartLink adaptor memiliki pole–mount format and sehingga standard speaker stand tidak bisa masuk.
The SmartLink adaptor clips onto the lower–most satellite, and passes its Speakon input through to any other satellites connected to that array.
SmartLink adaptor disambungkan ke speaker satellite paling bawah, dan kemudian meneruskan Speakon input ke satellite speaker lain yang terkoneksi pada array tersebut.
LD Curv 500 juga memiliki bass–reflex subwoofer yang terdiri atas 10–inch driver dan menggunakan DSP–controlled, Class–D power amplification untuk mengatur limiting, short–circuit protection, dan untuk menjaga sistem dari overheating serta over–voltage conditions. Sebagai sumber Power anda bisa menggunakan 100 Volts hingga 240 Volts, dan dua audio connections sudah disediakan pada system output : sebuah five–pin XLR socket yang bisa dikonesikan ke Curv 500 SE subwoofer lainnya atau Curv 500 PES Power Expansion Set, dan sebuah three–pin XLR line output sehingga aneda bisa mengintegrasikan Curv 500 ini ke sound system lainnya. Selain itu sebuah ground–lift switch juga sudah disediakan.
Untuk sub dibuat dengan menggunakan plywood cabinet dengan tiga buah carry handle, dan kontrol yang berada pada panel atas dan koneksi utama di belakang boks. Sebuah four–channel stereo mixer yang simple sudah disediakan dan sudah menggunakan 16 digital effect presets dan juga sebuah basic EQ, walaupun belum menyertakan channel panning. Audio dapat berasal dari mobile device dengan Bluetooth, sangat berguna bagi mereka yang menggunakan sistem ini untuk backing tracks atau interlude music. Sebuah mono switch pada mixer dapat anda gunakan untuk penggunaan mono use ketika tidak ada channel kedua yang terkoneksi pada speaker system.
‘Combo’ jack/XLR sockets dapat anda gunakan untuk mic/line inputs untuk channel satu dan dua, dan channel tiga/empat diatur sebagai sebuah single stereo channel yang dapat menerima left/right single pada ‘combo’ input yang berbeda, dengan menggunakan aux stereo mini–jack feed (yang di parallel bersamaan dengan main input), atau signal dari Bluetooth . Apabila anda menggunakan external mixer untuk mendapatkan channel tambahan, maka anda bisa menggunakan input 3/4 dan anda masih memiliki dua mic channel yang bebas untuk digunakan kapanpun. Sebuah tombol dan LED disediakan sebagai indikator dari Bluetooth pairing.
The top panel houses the controls for the built–in four–input mixer.
Terlihat pada gambar di atas, panel atas berfungsi sebagai kontrol untuk built–in four–input mixer.
Channel satu dan dua memiliki high dan low shelving EQ controls plus sebuah send ke effects section, dan semua channel memiliki input level control. Tombol mono/stereo button terletak di bawah channel 3/4, dan master control section menyediakan main level control, sebuah sub level control, dan switching untuk satu, dua, tiga atau empat satelit speaker dan juga sebuah rotary selector untuk preset effects yang sudah disediakan. Di antara efek yang sudah disediakan adalah reverb, delay dan kombinasi dari keduanya, walaupun ada beberapa pilihan efek juga yang sudah menyediakan chorus.
Menyeting sistem Curv 500 sangat mudah dan speaker satelit terkunci dengan sangat baik antara satu dengan yang lain sehingga anda bisa membiarkan mereka tetap terhubung dan menggunakan bubble wrap atau plastik lainnya untuk melindungi grill pada saat transit. Bentuk curved array ketika anda menggunakan empat speaker satellite artinya anda bisa mengeset speaker tersebut pada posisi tinggi namun anda bisa tetap mendapatkan coverage yang baik bagi audiens yang ada di depan speaker ; dimana top speaker menghadap ke depan dan speaker paling bawah memiliki sudut kemiringan sekitar 30 derajat. Ketika kami dari Nafiri Music mencoba system ini pada sebuah acara dengan jumlah tamu sekitar 70 orang, maka LD System Curv 500 ini dapat mengcover hampir semua ruangan dengan mudah.
The rear of the sub is where you’ll find the audio input and output connectors.
Anda bisa menemukan audio input dan output connector pada bagian panel belakang.
Apabila anda menyetel Musik pada LD Curv 500 in, anda bisa mendapatkan clarity yang sangat baik dibandingkan dengan PA system mini lain sejenis, dengan clean mid-range, sound bass yang powerful dan frekuensi high yang sangat open. Speaker ini juga sangat baik untuk merepro suara vokal. Ketika kami mencoba miking dengan cajon maka kami mendapatkan suara yang sangat baik dari subwoofer, dan ketika kami mencoba full band dengan electric guitar dan electric piano, kami tetap mendapatkan suara vocal yang jernih, dengan feedback yang sangat minim.
Dari hasil review kami di Nafiri Music, sepasang LD System Curv 500 mampu menghandle sebuah band pada event gig dengan skala kecil, namun system ini sempurna untuk digunakan pada skala medium. Anda bisa mendapatkan sound acoustic guitar dan vocal yang sangat baik, anda juga bisa mendapatkan suara keyboard yang sangat jernih, dan walaupun subwoofernya tidak dapat anda bandingkan dengan 18–inch sub, namun anda bisa mendapatkan low yang cukup untuk hampir semua aplikasi tanpa sound yang pecah. Bagi anda yang bermain secara duo tau trio pada bar gig, dan anda membutuhkan hi–fi sound, maka stereo setup dengan dua speaker satellite per sisi adalah pilihan yang paling tepat, dan mono system adalah solusi praktis bagi anda yang harus melakukan perform pada ruangan yang sempit atau untuk mobile applications, seperti kelas dance atau presentasi.

Review Pilihan Subwoofer 18 inch Aktif Terbaik untuk PA System Anda!

Powered Subwoofers / Subwoofer Aktif Terbaik

Pada artikel kali ini kami dari Nafiri Music akan mereview subwoofer aktif terbaik yang ada di pasaran saat ini, dimana kami sudah mensurvey review dari beberapa profesional maupun user / pengguna dari subwoofer tersebut dan kami buat rangkumannya di dalam artikel ini. Tentunya bagi anda pengguna pro audio pasti sangta familiar dengan subwoofer aktif 18 inch yang sudah menjadi standard profesional PA dimana-mana. Bahkan merk yang ada pun sangat banyak sehingga membingungkan kita sebagai konsumen karena kita disuguhkan dengan begitu banyak merk dan model yang amat beragam baik mulai dari merk USA, Italy, Prancis, Germany, hingga merk Jepang dan China. Nah pada artikel ini kami akan mereview beberapa subwoofer aktif terbaik yang ada, sehingga dapat anda jadikan acuan pada saat akan membeli.


 

 

JBL PRX718XLF

Score Rating : 96 dari 100. Berdasarkan 60+ ratings dan reviews.

Harga Pasar : 

Rp 24.000.000,- / USD 1.199 (di website luar negeri)
JBL PRX 718 XLF didesain untuk digunakan sebagai sebuah single sub atau digunakan sebagai array dan bisa di stack atau di mount ke pole.
Subwoofer ini digunakan pada aplikasi yang luas baik dari band hingga DJ gigs dan juga houses of worship (gereja, masjid, dll). Kami dari Nafiri Music juga sering melihat subwoofer ini digunakan pada aplikasi live performance.
Stereo inputs sudah menggunakan DSP sehingga anda bisa menggunakan fitur cross-over functionality, polarity optimization, dynamic limiting , protection, dan discrete component optimization.


Fitur :

  • Frequency Response: 30 Hz to 103 Hz (-10 dB)
  • Crossover: 100 Hz
  • Max SPL: 134 dB peak
  • Power Rating: 1500 Watts
  • Driver: 18"
  • Input Connectors: 2 x balanced female XLR/ 1/4" combo connectors
  • Output Connectors: 2 x balanced male XLR connectors
  • Polarity: Normal or reverse
  • Enclosure Material: 18mm plywood
  • Dimensions: 27.18" x 20.60" x 28.50"
  • Weight: 81 lb.

Kelebihan :

JBL PRX Subwoofer sudah diakui oleh kalangan profesional basik dari musisi, DJ, gereja, dan dari sound engineer dengan satu suara dimana JBL mampu mereproduksi sound yang sangat baik untuk harga yang ditawarkan. Anda hanya perlu memutar knob volume setengah jalan untuk mendapatkan sound bass yang loud dan clear.

Kekurangan :

Harganya relatif terbilang cukup mahal dan cukup berat sehingga tidak seportabel subwoofer 15 inch.

Overall

Anda bisa menggunakan subwoofer ini untuk mendapatkan sound bass yang punchy dan low pada acara apapun dan event apapun.

QSC KW181

94 dari 100. Berdasarkan 175+ ratings dan reviews.

Harga Pasar : 

Rp 21.500.000,- / USD 1.399 (di website luar negeri)
QSC adalah salah satu brand premium yang terbaik untuk powered PA speakers dari berbagai jenis dan QSC KW181 adalah tipe yang paling laris untuk powered subwoofer mereka. Kami dari Nafiri Music sendiri mengakui bahwa subwoofer QSC ini adalah sebuah sub yang sangat baik kualitasnya.
Sub ini memiliki 36" mounting pole sehingga anda dapat mengatur posisinya dengan mudah, dan menggunakan material birch plywood serta grill besi yang kokoh dengan ukuran 16.

Fitur :

  • Frequency Response: 35 Hz to 129 Hz (-10dB)
  • Crossover: Not specified
  • Max SPL: 135 dB peak
  • Power Rating: 1000 W Class D continuous - 2000 W peak
  • Driver: 18" cone transducer
  • Input Connectors: 2 x balanced XLR/¼"
  • Output Connectors: 2 x balanced male XLR
  • Polarity: Normal/Reverse
  • Enclosure Material: 15 mm painted birch plywood
  • Dimensions: 20.1" x 23.4" x 29.9" with casters
  • Weight: 83 lb / 37.6 kg

Kelebihan :

Musisi,DJ, dan audio engineer hampir semua memberi rating yang sangat tinggi untuk powered sub ini dengan power yang sangat impresif. Material yang digunakan juga mudah untuk dibawa-bawa dan kokoh.

Kekurangan :

Harganya tergolong mahal.

Overall

Bagi anda yang membutuhkan powered sub untuk Mobile DJ ataupun rock band maka QSC ini adalah pilihan yang tepat, apabila anda memiliki budget yang cukup tinggi.

Yamaha DSR118W

94 dari 100. Berdasarkan 40+ ratings dan reviews.

Harga Pasar : 

Rp 8.800.000,- / USD 1.000 (di website luar negeri)
Yamaha DSR118W sudah menggunakan DSP technology untuk melindungi amp dan speaker - dengan fitur onboard 48bit AD/DA converter untuk mengubah sinyal analog menjadi digital.
Dengan teknologi digital maka Yamaha mampu menggunakan berbagai teknologi mereka yang merupakan turunan dari teknologi Nexo yaitu FIR-X tuning system yang mampu secara otomatis mengoptimasi frequency dan phase response.

Fitur :

  • Frequency Response: 40 Hz to 130 Hz (-10 dB)
  • Crossover: 120Hz (Selectable)
  • Max SPL: 132 dB
  • Power Rating: Class-D 800 Watts
  • Driver: 18" Bass-reflex Type
  • Input Connectors: 2 x XLR
  • Output Connectors: 2 x XLR thru outputs
  • Polarity: Normal / Reverse
  • Enclosure Material: Plywood
  • Dimensions: 20.5" x 25.25" x 23"
  • Weight: 93 lbs (42kg)



Kelebihan :

Banyak Rock Band yang memberikan rating positif untuk Yamaha DSR 118W ini, dan juga mereka yang menggunakan Yamaha DSR powered FOH speaker lainnya seperti DSR 115 dan DSR 112 sehingga menjadi satu kesatuan sistem PA yang utuh. beberapa DJ juga memberikan rating yang positif walaupun tidak sebanyak JBL dan QSC. Hal umum yang menjadi kelebihan sub DSR ini adalah sound bass nya yang punchy dan powerful.

Kekurangan :

Bobotnya yang berat dan tidak adanya manual control terhadap crossover - dimana pada DSR 118W ini crossover diatur secara otomatis oleh DSP nya.

Overall

Dengan bobot yang berat dan kokoh subwoofer ini mampu menjadi andalan bagi rental sound atau portable dan mobile DJ dan performer / artis yang berpindah2 tempat. Beberapa orang selain menggunakan sistem Fullrange DSR lainnya seberti 215,115 dan 112 juga mengkombinasikan sub DSR 118W ini dengan merk lain untuk fullrangenya seperti QSC, JBL, dan bahkan pernah ada yang menggunakan DSR 118W ini dengan Bose Compact L1 system! Hasilnya sangat memuaskan sehingga sub ini cocok untuk dikawinkan dengan speaker fullrange merk lain. Menurut kami dari Nafiri Music, sub DSR 118W ini adalah subwoofer terbaik dari seluruh list yang ada disini dari segi harga terhadap fitur.

Yamaha DXS12

94 dari 100. Berdasarkan 30+ ratings dan reviews.

Harga Pasar : 

Rp 9.900.000,- / USD 700 (di website luar negeri)


Yamaha DXS12 - front and back views
Dengan ukuran yang lebih kecil yaitu 12" Yamaha sudah menggunakan internal processing yaitu D-XSUB low frequency processing tech dimana menurut teknisi Yamaha processor ini mampu menghasilkan sound low dan bass yang lebih mantap dibandingkan 12" driver lainnya yang sekelas.

Fitur :

  • Frequency Response: 47 Hz to 160 Hz (-10 dB)
  • Crossover: Not specified
  • Max SPL: 131 dB
  • Power Rating: 600 Watts RMS Continuous - 950 Watts Peak
  • Drivers: 12" cone + 2.5" voice coil
  • Input Connectors: 2 x XLR
  • Output Connectors: 2 x XLR
  • Polarity: Normal / Reverse
  • Enclosure Material: Wood
  • Dimensions: 15.6" x 22.1" x 23.4"
  • Weight: 72.8 lb (33 kg)

Kelebihan :

Banyak customer yang memberikan penilaian bahwa subwoofer ini bahkan bisa menghasilkan sound yang sekelas dengan sub 15" dan bahkan 18" dan hal ini disupport oleh spesifikasi Max SPL rating yang diberikan oleh tech spec sheet Yamaha. Sub ini juga sangat mudah untuk di set up dan merupakan salah satu pilihan value for money terbaik dibandingkan dengan merk lainnya yang sekelas.

kekurangan :

Hampir tidak ada.

Overall

Apabila anda membutuhkan subwoofer yang memiliki low yang baik dengan bobot ringan, maka sub ini adalah pilihan yang baik untuk anda.

JBL SRX828SP

93 dari 100. Berdasarkan 20+ ratings and reviews.

Harga Pasar : 

$1.799 (di website luar negeri)


JBL SRX828SP - 2000W Powered  Dual 18
  • Input Connectors: 2 x XLR/TRS
  • Output Connectors: 2 x XLR
  • Polarity: Not specified
  • Enclosure Material: 18 mm Plywood
  • Dimensions: 22.57" x 47.42" x 26.79"
  • Weight: 145 lbs (65.9 kg)

Kelebihan :

Hal paling utama dari sub ini adalah "earth shaking" dengan power dan low yang luar biasa besar sehingga mampu membuat lantai bergetar dan lebih cocok digunakan oleh mereka yang bergerak di bidang rental karena ukurannya yang besar dan bobotnya yang sangat berat. Biasanya digunakan untuk event-event skala besar.

Kekurangan :

Beberapa fitur kontrol hanya bisa diakses melalui aplikasi, dan harganya sangat mahal.

Overall

Apabila anda membutuhkan sub dengan kekuatan masif dan skala besar maka sub ini adalah pilihan yang tepa t untuk anda.

Yamaha DXS15

93 dari 100. Berdasarkan 80+ ratings dan reviews.

Harga Pasar : 

Rp 11.300.000,- / USD 800 (di website luar negeri)
Yamaha kembali lagi menguasai powered subwoofer terbaik dengan DXS-15.
Yamaha DXS15 memiliki fitur yang sama dengan  DXS12 namun dengan woofer yang lebih besar yaitu 15" main driver sehingga anda bisa mendapatkan tendangan angin yang lebih baik dan Max SPL yang lebih tinggi 1 dB serta low end yang lebih besar sekitar 2 Hz.


Fitur :

  • Frequency Response: 45 Hz to 160 Hz (-10 dB)
  • Crossover: Not specified
  • Max SPL: 132 dB
  • Power Rating: 600 Watts RMS
  • Drivers: 15" cone + 2.5" voice coil
  • Input Connectors: 2 x XLR
  • Output Connectors: 2 x XLR
  • Polarity: Normal / Reverse
  • Enclosure Material: Wood
  • Dimensions: 18.9" x 24.4" x 24.5"
  • Weight: 83.8 lbs (38 kg)

Kelebihan :

Hampir semua pengguna DXS sangat puas dengan beberapa yang memberikan apresiasi terhadap suar bassnya yang sangat tebal namun sangat clear dan tidak boomy

Kekurangan :

Hampir Tidak ada

Overall

Sub ini sudah digunakan oleh band dan DJ dengan komentar dari para penggunanya bahwa sub ini adalah sebuah cost effective alternative dibandingkan dengan QSC.

Kesimpulan

Dari banyaknya pilihan subwoofer yang ada, menurut kami dari Nafiri Music memang sulit untuk mencari subwoofer yang terbaik, karena memang untuk pro audio setiap orang memiliki penilaian yang berbeda. Namun dengan mempertimbangkan value for price, maka menurut kami produk Yamaha layak menjadi pertimbangan. Hal ini karena kami melihat adanya perbedaan harga yang cukup besar antara harga di web internasional dengan harga lokal di Indonesia. Sebagai contoh JBL dan QSC, harga di Indonesia jauh lebih mahal dari harga di luar (mungkin karena faktor biaya pengiriman, pajak impor dan sebagainya). Sedangkan untuk produk Yamaha sebaliknya, rata-rata harga di luar lebih mahal dari harga di Indonesia (karena pabrik Yamaha ada di Indonesia). Artinya, menurut kami secara harga berbanding kualitas, produk Yamaha lebih layak dibeli untuk DSR 118W dan DXS series. Kecuali anda adalah penggemar berat suatu merk, misal JBL atau QSC atau Mackie.